Cara Mengatasi Bagian Tubuh yang tertusuk Bulu Babi

1/24/2016 Add Comment
Melakukan snorkeling dan diving merupakan aktivitas yang sangat mengasyikkan bila kita berwisata ke pantai. Seperti pantai Gili Labak yang memiliki keindahan alam bawah laut yang begitu mempesona. Ekosistem terumbu karang dan ikan ikan kecil yang berada di dalam lautnya tidak pernah gagal merayu para wisatawan untuk turun menyapa dan melihat langsung.

Bahkan bisa jadi banyaknya wisatawan yang berkunjung ke pantai Gili Labak ataupun pantai yang memiliki banyak terumbu karang lainnya hanya untuk snorkeling juga diving. Walaupun ketika melakukan dua aktivitas tersebut kita tetap harus berhati – hati, teman – teman tau Bulu Babi atau landak laut ?. Bulu Babi adalah salah satu binatang laut yang suka sekali berada di sekitar terumbu karang.

Bulu Babi atau Landak Laut yang banyak ditakuti oleh penyelam banyak ditemukan di terumbu karang yang bagus, air yang sudah tercemar atau di perairan yang dangkal. Biasanya anggota tubuh kita yang kerap tertusuk duri Bulu Babi adalah kaki dan tangan.

Bentuk dan warna hitamnya memang membuat kita merasa penasaran dan bahakan tidak menyadari keberadaannya. Namun, Bulu Babi ini menjadi binatang yang harus kita waspadai pada saat berada di dalam laut. Di bagian luar tubuh binatang ini banyak duri – duri yang kapan saja bisa menggores bahkan menusuk anggota tubuh kita khususnya kaki pada saat snorkeling atau diving.

Meskipun ukuran duri Bulu Babi ini terbilang kecil ternyata jika tertusuk mampu membuat kita merasa sakit, panas dan nyeri yang hebat. Banyak para wisatawan yang sedang asyik snorkeling tidak menyadari sedang tertusuk duri Bulu Babi ini karena efek rasa sakitnya yang tidak bisa langsung dirasakan, namun lama – kelamaan rasa sakit dan nyeri akibat tusukan durinya akan semakin terasa.

Reaksi awal yang akan dialami oleh tubuh yang tertusuk duri Bulu Babi adalah bentol – bentol disertai warna kulit yang berubah menjadi kemerah – merahan dan tentunya rasa sakit yang tidak tertahankan. Rasanya ingin sekali mencabut duri yang ada di dalam tapi hal itu percuma untuk dilakukan karena duri Bulu Babi ini mengandung kalsium yang tinggi sehingga memilik tekstur yang mudah patah.

Berniat untuk mencabut durinya malahan semakin menambah sulit untuk dikeluarkan, Kalau begitu harus bagaimana ? teman – teman tidak perlu panik. Meskipun begitu tetap saja tidak boleh terlambat memberikan pertolongan pertama. Jika dibiarkan lama duri Bulu Babi yang berada dalam tubuh akan menyebar luas yang bisa membuat tubuh kita meriang bahkan bila sudah parah dapat mengakibatkan kematian.

Cara Mengatasi bagian Tubuh yang tertusuk Bulu Babi

Cara Mengatasi Bulu Babi 

Cara mengatasi anggota tubuh yang terkena tusukan duri Bulu Babi dengan memukul bagian yang tertusuk menggunakan batu, menyiramnya dengan cuka atau juga bisa menyiramnya dengan air seni. Langkah pertama ialah memukul dengan keras bagian tubuh yang tertusuk menggunakan batu tujuannya adalah agar duri Bulu Babi hancur setelah itu teman – teman bisa menyiram cuka atau air seni.

Menyiram bagian tubuh yang tertusuk duri Bulu Babi dengan air seni memang merupakan tradisional namun cara ini ampuh dan sudah terbukti pada banyak orang yang pernah tertusuk duri Bulu Babi. Air seni mengandung amonia yang dapat menetralkan racun yang terdapat pada duri Bulu Babi.

Tips agar terhindar dari tertusuk bulu babi


1. Karena Bulu Babi banyak ditemukan di perairan yang dangkal, diharapkan ketika sedang menyelam di perairan yang dangkal teman – teman harus berhati – hati.

2. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak menyentuh terumbu karang, karena selain dikhawatirkan akan dapat merusak terumbu karang tersebut juga teman – teman tidak menyadari keberadaan Bulu Babi disekitarnya.

3. Ketika melihat Bulu Babi usahakan untuk tidak panik dan tetap tenang saat menyelam.

Demikian beberapa cara mengatasi bagian tubuh yang tertusuk duri Bulu Babi juga tips dan saran agar tidak tertusuk duri Bulu Babi selama menyelam atau snorkeling. Semoga bermanfaat dan tetap nikmati keindahan alam bawah lautnya serta jangan lupa untuk berhati – hati selalu.

Wisata Taman Paseban di Kota Bangkalan

1/22/2016
Taman kota menjadi salah satu icon kebanggaan setiap daerah tak terkecuali dengan kota Bangkalan. Untuk kesekian kalinya taman kota Bangkalan mengalami revitalisasi, kali ini jelas tampilannya lebih indah dan rapi. Taman kota Bangkalan yang juga disebut dengan Taman Paseban ini berada tepat di tengah kota berhadapan dengan Masjid Agung Bangkalan dan bersebelahan dengan Gedung Rato Ebu.

Belum rampung diselesaikan dan masih dalam proses tapi taman Paseban sudah mampu menarik hati pengunjung untuk datang. Terbukti ketika kita dari Tim PulauMadura beberapa kali datang untuk melakukan liputan dan banyak sekali pengunjung yang datang. Untuk sekedar menikmati keindahan taman Paseban maupun duduk bersantai menikmati fasilitas umum yang ada di sana.

Tetap mengusung konsep yang sama yakni penuh warna sesuai dengan logo kota Bangkalan sendiri, Bangkalan Ceria.  Di setiap sudut taman banyak sekali ditemukan desain dan pemilihan warna yang berwarna – warni, meskipun penuh warna Taman Paseban didominasi oleh warna merah dan kuning. Pemilihan corak warna yang digunakan juga senada dengan warna Stadion Gelora Bangkalan.

Taman Paseban Bangkalan

Letaknya yang sangat strategis dan mudah ditemukan ini juga dilewati jalur angkutan umum. Bagi teman – teman yang berasal dari luar kota Bangkalan, Taman Paseban berjarak sekitar 7 km saja dari pertigaan Tangkel Suramadu. Bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi juga kendaraan umum. Dibuat demikian agar semakin memudahkan pengunjung untuk datang ke taman ini.

Jika teman – teman masih ingat di postingan kita sebelumnya tentang Indahnya Taman Paseban di Kota Bangkalan, di dalam postingan tersebut kita menjelaskan bahwa lokasi taman yang bersebelahan dengan lapangan Tenis. Sekarang, lapangan Tennis dibongkar dan di ganti perluasan taman dengan tambahan dua kolam air lengkap beserta air mancur dihiasi lampu berwarna – warni. Luas taman sekarang menjadi lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Di Taman Paseban telah dilengkapi juga tempat pedagang kaki lima yang berjualan makanan dan minuman. Ada fasilitas umum seperti kamar mandi baik untuk pria dan wanita serta halaman parkir sepeda motor yang cukup luas. Untuk bisa datang kesana teman – teman tidak dikenakan biaya masuk hanya cukup membayar tarif parkir.

Banyak pengunjung dari luar Pulau Madura dan dari luar kota Bangkalan yang telah datang untuk mencoba menikmati keindahan taman Paseban. Letaknya yang berhadapan tepat dengan Masjid Agung Bangkalan yang menjadi persinggahan bagi para wisatawan menarik hati mereka untuk mampir sebentar ke taman.

Dari pagi hari, sore hari sampai malam hari pun Taman Paseban tidak pernah sepi dari pengunjung atau bahkan kehilangan pengunjung. Setelah mengalami perbaikan dan penambahan beberapa fasilitas di dalamnya taman ini semakin menjadi salah satu tempat favorit bagi warga kota Bangkalan sendiri.


Selain menghabiskan waktu untuk duduk – duduk atau menemani buah hati bermain di taman kota, Taman Paseban ini mendadak menjadi spot foto bagi para fotografer. Mereka tertarik dengan keindahan dan warna – warna taman yang sepertinya cocok dengan tema pemotretan. Bukan hanya para fotografer profesional, namun taman juga tidak luput dari serbuan teman – teman muda mudi yang gemar berfoto selfie. Mereka tidak mau ketinggalan juga menikmati indahnya taman sambil berselfie.

Selain desain taman yang unik, pemilihan warna yang penuh dengan variasi ditambah juga banyaknya pepohonan hijau yang sengaja ditanam oleh pihak pengelola agar taman semakin terasa rindang dan sejuk. Di sebelah pojok belakang taman ada sebuah tempat seperti gazebo yang berukuran cukup luas untuk bisa dijadikan tempat duduk – duduk bersantai selain tempat duduk yang berada dekat dengan area penjual makanan dan minuman.

Melejitnya keindahan Taman Bungkul di Surabaya dan taman – taman kota ditempat lainnya menjadi inspirasi dan pemacu semangat pemerintah Bangkalan untuk merevitalisasi ulang Taman Paseban menjadi lebih cantik dan indah lagi. Warga Bangkalan semakin dibuat nyaman dengan adanya fasilitas umum yang semakin menarik untuk dikunjungi ini.


Jadi, semakin hari kota Bangkalan tidak lagi menyuguhkan wisata religi yang sudah terkenal seIndonesia atau wisata kuliner bebeknya yang menjadi salah satu tujuan untuk wisatawan datang berkunjung. Namun, wisata taman kota sudah bisa menjadi tujuan baru bagi para wisatawan untuk datang ke Bangkalan.

Ada beberapa tips dan saran yang telah kita kumpulkan untuk teman – teman yang ingin datang berkunjung kesini, berikut :

1. Setiap pengunjung diharapkan untuk berperilaku sopan dan baik ketika berada di Taman Paseban, tidak melakukan hal – hal buruk.

2. Jangan lupa membawa kamera agar bisa berfoto – foto di taman, ada banyak sekali spot di dalam taman yang cocok digunakan untuk berfoto.

3. Bagi pengunjung yang berasal dari luar kota Bangkalan bila kebingungan mencari Taman Paseban tinggal mengikuti petunjuk arah yang telah disediakan.

4. Mari jaga kebersihan dan kelestarian Taman Paseban bersama dengan tidak mencorat – coret fasilitas taman dan membuang sampah sembarangan

Segera datang ke Pulau Madura dan kunjungi Taman Paseban Bangkalan untuk sekedar santai maupun melepas penat bersama teman ataupun keluarga.

Wisata Religi dan Sejarah Masjid Agung Sumenep

1/17/2016 3 Comments
Masjid sepertinya menjadi sebuah bangunan yang memenuhi semua daerah di Pulau Madura, maklum saja pulau kecil yang berpenduduk sekitar 15 juta orang ini hampir keseluruhan beragama Islam. Beberapa waktu yang lalu tim PulauMadura memiliki kesempatan untuk datang berkunjung melihat langsung salah satu masjid yang berada di Kabupaten Sumenep.

Masjid Agung Sumenep adalah masjid yang berada di Sumenep, daerah paling timur Pulau Madura. Berdiri menghadap alun alun kota Sumenep, yang berada tepat di seberang timur masjid. Masjid Agung Sumenep yang dulunya disebut masjid Jami, menjadi salah satu penanda kota Sumenep. Sama halnya dengan masjid jamik yang berada di kabupaten lainnya seperti masjid agung Bangkalan.

Bangunan masjid ini terletak di sebelah barat alun alun. Sedangkan kraton sendiri terletak di timur alun-alun kota. Percaya atau tidak tata letak seperti ini sangat umum dijumpai di kota-kota di Pulau Jawa. Letak masjid yang berada di arah mata angin sebelah barat menandakan masyarakat yang religius, menyembah ke pada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan letak kraton yang ada di timur menandakan rasa hormat masyarakat pada pemimpin. Selain itu juga sebagai perlambang keharmonisan hubungan antar sesama manusia.

Foto Masjid Agung Sumenep tampak depan

Dan tentunya yang paling mencolok adalah gerbang utama masjid jamik sumenep ini, bagaimana tidak, bangunannya yang besar, megah, dan terlihat sangat kokoh itu di bangun dengan bentuk yang unik, dan dihiasi dengan ukira-ukiran unik yang sangat indah. Kalau kita lihat lagi, gerbang utama yang berukuran besar ini sering di pakai pada bangunan-bangunan penting di kawasan China dan India seperti ada desain perpaduan budaya antar keduanya

Tembok bagian depannya tampil sangat megah berhiaskan gapura dengan warna cat yang sangat mencolok. Perpaduan warna kuning, hijau, dan putih membalut pagar pelindung itu dengan cantik. Warna yang digunakan masyarakan Madura memang cenderung lebih berani bila dibandingkan dengan warna di Jawa yang lebih kalem.

Masyarakat Madura patut berbangga bahwa ternyata Masjid Agung Sumenep termasuk ke dalam 10 daftar masjid tertua yang berada di Indonesia dengan arsitektur yang begitu khas nusantara. Masjid yang dibangun pada zaman panembahan Somala, penguasa Sumenep XXXI ini sekarang menjadi salah satu ciri khas Pulau Madura.

ASAL USUL MASJID AGUNG SUMENEP

Masjid ini dibangun setelah pembangunan Kraton Sumenep, sebagai inisiatif dari Adipati Sumenep, Pangeran Natakusuma I. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan pendukung Kraton, yakni sebagai tempat ibadah bagi keluarga Kraton dan Masyarakat. Masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun oleh keluarga kraton, di mana sebelumnya kompleks masjid berada tepat di belakang kraton yang lebih dikenal dengan nama Masjid laju yang dibangun oleh Kanjeng R. Tumenggung Ario Anggadipa, penguasa Sumenep XXI.

Dalam perkembangannya, masjid laju tidak mampu lagi menampung jemaah yang kian banyak. Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi. Kemudian Pangeran Natakusuma I memerintahkan Lauw Piango seorang arsitek pada zaman itu untuk membangun kembali masjid untuk diperbesar lagi.

Seperti yang bisa kita lihat ketika berkunjung kesana, Arsitektur bangunan masjid sendiri, secara garis besar banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura, salah satunya pada pintu gerbang pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok. Untuk Bangunan utama masjid secara keseluruhan terpengaruh budaya Jawa pada bagian atapnya dan budaya Madura pada pewarnaan pintu utama dan jendela masjid, sedangkan interior masjid lebih cenderung bernuansa kebudayaan Tiongkok pada bagian mihrab.

Untuk bagian interiornya ukiran jawa dalam pengaruh berbagai budaya menghiasai 10 jendela dan 9 pintu besarnya. Bila diperhatikan ukiran di pintu utama masjid ini dipengaruhi budaya China, dengan penggunaan warna warna cerah. Disamping pintu depan mesjid sumenep terdapat jam duduk ukuran besar bermerk Jonghans, di atas pintu tersebut terdapat prasasti beraksara arab dan jawa.

Di dalam mesjid terdapat 13 pilar yang begitu besar yang mengartikan rukun solat. Bagian luar terdapat 20 pilar. Dan 2 tempat khotbah yang begitu indah dan di atas tempat Khotbah tersebut terdapat sebuah pedang yang berasal dari Irak. Awalnya pedang tersebut terdapat 2 buah namun salah satunya hilang dan tidak pernah kembali.

Bagian paling menarik dari Masjid Agung Sumenep ini adalah pintu gerbang masjid yang ternyata juga memiliki filosofi yang menarik sekali. Masjid jamik dan sekelilingnya memakai pagar tembok dengan pintu gerbang berbentuk gapura. Pintu Masjid Jamik berebentuk gapura asal kata dari bahasa arab "Ghafura" yang artinya tempat pengampunan. Gapura ini syarat akan ornamen yang mempunyai banyak filosofi sebagai salah satu harapan dari sang Panembahan kepada rakyatnya ketika menjalankan ibadah.

Di atas gapura akan kita temui ornamen berbentuk dua lubang tanpa penutup, keduanya diibaratkan dua mata manusia yang sedang melihat. Lalu di atasnya juga terdapat ornamen segilima memanjang ketaatas, diibaratkan sebagai manusia yang sedang duduk dengan rapi menghadap arah kiblat dan dipisahkan oleh sebuah pintu masuk keluar masjid, yang mengisyaratkan bahwa apabila masuk atau keluar masjid harus memakai tatakrama dan harus meliha jangan sampai memisahkan kedua orang jema'ah yang sedang duduk bersama dan ketika imam masjid keluar menuju mimbar janganlah berjalan melangkahi leher seseorang.

Dikanan kiri gapura juga terdapat dua pintu berbentuk lengkung, keduanya mengibaratkan sebagai kedua telinga manusia. dimaksudkan agar para jema'ah masjid ketika dikumandangkannya adzan, bacaan alquran, ataupun disampaikannya khotbah haraplah bersikap bijak untuk tidak berbicara dan mendengarkannya dengan seksama. Disekeliling gapura juga terdapat ornamen rantai, hal ini dimaksudkan agar kaum muslim haruslah menjaga ikatan ukuwah islamiyah agar tidak bercerai berai.

Wasiat Panembahan Somala untuk Masjid Jamik Sumenep, Masjid ini adalah baitullah, berwasiat Pangeran Natakusuma penguasa Negeri/Karaton Sumenep. Sesungguhnya wasiatku kepada orang yang memerintah (penguasa) dan menegakkan kebaikan. Jika terdapat masjid ini sesudahku (keadaan) aib, maka perbaiki. Karena sesungguhnya masjid ini adalah wakaf, tidak boleh diwarisi dan tidak boleh dijual, dan tidak boleh dirusak.

asal usul masjid agung sumenep
Gambar Masjid Agung dari arah samping

Letak Masjid ini yang berada tepat ditengah kota Sumenep sangat memudahkan sekali bagi teman – teman ingin datang kesana untuk bisa melihat langsung keindahan masjid tertua di Pulau Madura ini. Sangat mudah untuk menemukan lokasi dari Masjid Jamik Sumenep ini, selain disepanjang jalan kita bisa melihat petunjuk arah, angkutan umum yang beroperasi di kota Sumenep ini juga melewati lokasi Masjid Jamik Sumenep ini, apalagi letaknya yang berhadapan langsung dengan Taman Adipura Sumenep yang menjadi Landmark -nya kabupaten Sumenep ini.

Bagi teman – teman yang berasal dari luar pulau Madura bisa menggunakan angkutan umum untuk bisa sampai ke Sumenep seperti bus Patas maupun Akas. Dari terminal Bungurasih menuju Sumenep tarif bus berkisar Rp. 70.000 dengan 5 jam perjalanan darat melewati Jembatan Suramadu, sampai akhirnya tiba di terminal Arya Wiraraja Sumenep.

Setelah itu teman – teman bisa kembali melanjutkan perjalanan menuju Masjid Jamik Sumenep yang berada di tengah kota dengan angkutan umum, becak ataupun ojek. Tarif yang dipatok tergantung jauhnya jarak tempuh yang akan dilalui. Oleh karena itu kita sarankan untuk pintar – pintar menawar harga, perkiraan tarif yang biasa disana sekitar Rp. 10.000 untuk becak ojek menuju masjid.

Masjid Jamik Sumenep ini merupakan masjid kebanggan dan paling diagungkan oleh masyarakat Sumenep juga seluruh masyarakat di Pulau Madura. Untuk berkunjung kesana ada beberapa tip dari kita yang bisa teman – teman catat demi kenyamanan bersama ketika sedang berada di Masjid.

1. Ketika kita berencana untuk berkunjung ke Masjid Jamik Sumenep untuk melihat – lihat dan berkeliling masjid harap diperhatikan dulu hari – hari dan jam kunjungannya. Jangan datang berkunjung ketika hari Jum’at atau hari – hari besar lainnya terutama pada saat jam sholat.

2. Bagi teman – teman yang sudah tiba di Sumenep dan masih merasa kebingungan mencari lokasi Masjid, maka tidak perlu panik. Seperti yang sudah kita jelaskan tadi teman – teman bisa mengikuti arah petunjuk jalan atau langsung menuju alun alun kota Sumenep.

3. Perhatikan dan jaga betul barang bawaan teman – teman selama berada di masjid, khawatir terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan. Masjid merupakan tempat umum yang setiap harinya tidak pernah sepi dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai daerah.

4. Harap untuk tetap menjaga ketenangan dan kenyaman jama’ah masjid lainnya, seperti tidak berbicar dengan nada keras, tidak menghidupkan bunyi handphone ataupun gadget lainnya dan untuk teman – teman yang membawa anak kecil diharapkan bisa menjaga agar tetap tenang.

5. Bagaimanapun juga Masjid Jamik Sumenep ini merupakan salah satu warisan budaya yang perlu kita jaga dan lestarikan bersama sama. Untuk itu jangan sampai merusak dan mengotori apapun bagian masjid.

6. Terpenting adalah mohon jaga kesopanan dengan menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup ketika akan memasuki masjid.

Itu beberapa tips dari kita, selamat berkunjung ke Masjid Agung Kota Sumenep di Pulau Madura.

Info dan Tips Seputar Wisata Pulau Gili Labak - Madura

1/10/2016 9 Comments
Malam tahun baru merupakan malam yang paling ditunggu – tunggu oleh kebanyakan orang. Biasanya tahun baru dihabiskan untuk berlibur bersama keluarga, teman juga kerabat. Banyak objek wisata yang mempersiapkan tempat wisata mereka untuk menyambut kedatangan para wisatawan. Tak terkecuali dengan Pulau Madura, liburan kali ini tim Gerbang Pulau Madura memilih destinasi Gili Labak untuk menghabiskan malam tahun baru dan memantau arus liburan disana.

Gili Labak merupakan pulau kecil yang menyimpan surga tersembunyi di dalamnya. Termasuk dalam kumpulan gili yang berada di kepulauan Sumenep selain Gili Iyang dan Pulau kecil lainnya. Kita berangkat menuju Gili Labak di pagi hari dengan menggunakan bus umum yang sudah tersedia. Pukul 6 pagi kita start dari Tangkel pertigaan Suramadu antara Bangkalan dan Sampang.

Sunset di Pulau Gili Labak - Kabupaten Sumenep - Madura

Dengan bus umum ini perjalanan bisa kita lalui selama sekitar 3,5 jam jika tidak sedang macet. Melewati 4 kabupaten di Madura sambil menikmati pemandangan alam yang indah juga sejuk, sesekali kita akan melewati pusat kota dari keempat kabupaten. Akses jalan yang bagus dan arus perjalanan yang tidak macet membut lancar perjalanan kita waktu itu.

Setelah sampai di Terminal Sumenep perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pelabuhan Kalianget yang berjarak sekitar 5 Km dari terminal menggunakan angkutan umum. Liburan tim PulauMadura kali ini bekerjasama dengan sebuah komunitas anak muda Sumenep yang peduli pada pariwisata lokal, yakni TOLOS (Traveller Explore Local Sumenep)

TOLOS Sumenep

Bagi teman – teman yang ingin ke Pantai Gili Labak dan berasal dari luar Madura, bisa langsung menuju terminal Bungurasih Surabaya. Dari sana teman – teman bisa ikut bus Patas atau Akas untuk ke terminal Sumenep jadi sudah tidak perlu repot lagi. Kemudian kembali melnajutkan perjalanan menuju Pelabuhan Kalianget.

Pelabuhan Kalianget ternyata bukan satu – satunya akses untuk menyeberang ke Gili Labak, karena arus penyeberangan yang lumayan padat pada liburan tahun baru kemarin. Kita pun memilih menyeberang melalui pelabuhan Gersik Putih yang terletak di Kalianget Barat atau berjarak sekitar 2 Km dari pelabuhan Kalianget.

Bersama Komunitas TOLOS ada sekitar 100 peserta menyeberang menuju Gili Labak, dua perahu besar sudah disediakan oleh panitia. Lalu perjalanan menyeberangi laut pun kita mulai, menghabiskan waktu di atas perahu selama 2,5 jam menyeberang laut. Kebetulan pada waktu itu tidak ada ombak, air laut cukup tenang hanya saja angin yang bertiup sedikit kencang. Mengisi waktu luang sambil bernyanyi, mengobrol, naik ke atas perahu sambil melihat pemandangan dan ada juga yang menghabiskan waktu dengan beristirahat.

Antusias para peserta dan wisatawan lainnya semakin menjadi ketika perahu mendarat di Gili Labak, surga tersembunyi di Pulau Madura. Menurut pantauan aparat keamanan setempat diperkiran sudah ada sekitar 2500 wisatawan yang datang berlibur di Gili Labak selama masa liburan tahun baru kali ini. Tidak terbayangkan begitu ramainya pulau kecil ini, para wisatawan yang datang terpikat akan keindahan pantai Gili Labak yang begitu mempesona.

Turun dari perahu kemudian menjejakkan kaki di atas hamparan pasir putih pantai Gili Labak, menikmati beningnya air laut yang menembus alam bawah lautnya, sepoi angin yang ramah menambha rasa nyaman kita untuk pertama kalinya. Momen – momen hadirnya senja juga tidak kita lewati begitu saja, tidak berapa lama setelah sampai disini kita langsung disajikan senja yang begitu eksotis menghiasi langit Gili Labak menjelang malam.

Banyak wisatawan yang langsung bermain air di tepi pantai, berselfie, mendirikan tenda untuk bermalam, membuat api unggun, bermain bola voli dan kegiatan seru lainnya. Setiap sudut di pulau ini dipenuhi para wisatawan yang siap menghabiskan malam tahun baru dengan berkumpul bersama dan pesta kembang api.

Di Gili Labak sendiri sudah banyak fasilitas – fasilitas umum yang dibangun, seperti penginapan, kamar mandi, musholla, toko ataupun warung makanan minuman dan gazebo untuk duduk bersantai. Acara malam tahun baru dipersiapkan dengan begitu semarak oleh komunitas TOLOS ini, ada live music, pelepasan Lampion dan malam puncaknya yakni pesta kembang api.

Untuk jaringan sinyal di Gili Labak teman – teman tidak perlu khawatir akan kehabisan sinyal terutama bagi kalian pengguna Telkomsel. Walaupun berada di pulau yang sedikit terpencil teman – teman masih bisa berinteraksi dengan media sosial masing – masing. Apalagi seperti kita Tim PulauMadura yang setiap menitnya mengabarkan langsung keadaan di Gili Labak di media sosial.

Berikut adalah Info dan Tips Seputar Wisata di Pulau Gili Labak


1. Pilihan tempat penginapan di Pulau Gili Labak berupa rumah warga setempat yang disulap menjadi penginapan mendadak. Biasanya hanya beralaskan tikar atau karpet, ada juga yang memilih untuk tidur di gazebo sekitar pantai yang terbuat dari dipan kayu dan bambu. Jangan lupa membawa selimut dan matras supaya teman – teman semakin merasa nyaman bermalam disana.

Penginapan di Pulau Gili Labak


2. Air di Gili Labak ini asin jadi teman – teman jangan heran ketika hendak mandi, air untuk bilasannya terasa asin. Tapi disana juga sudah dijual air tawar per galonnya seharga Rp. 10.000.

Toilet Gili Labak


3. Listrik di Gili Labak hanya menyala pada malam hari saja itupun dengan bantuan mesin diesel. Sangat disarankan untuk membawa senter, head lamp, dan alat penerangan lainnya.

4. Bagi teman – teman yang tidak ingin kehilangan koneksi dengan media sosial juga internet selama di Gili Labak, harap untuk membawa colokan dan tentunya Power Bank yang sudah berdaya full.

5. Persewaan alat Snorkeling juga sudah tersedia disana sekitar Rp. 25.000, teman – teman juga bisa membawa kamera underwater untuk bisa mengabadikan keindahan biota bawah laut Gili Labak. Jangan lupa juga membawa pakaian renang yang aman karena terumbu karang disana tajam khawatir bisa melukai teman – teman ketika sedang Snorkeling ataupun Diving.

6. Catatan penting ketika sedang melakukan snorkeling atau diving agar berenang tidak terlalu dekat dengan terumbu karang. Masih banyak terumbu karang yang berusia muda sehingga dikhawatirkan terinjak dan membuat terumbu karang yang baru tumbuh tersebut patah. Selain itu tetap jaga keseimbangan tubuh agar TIDAK PANIK, karena ketika kita panik kaki bisa saja tergores karang atau tertusuk bulu babi / landak laut. Jika ketika sedang berada di dalam air teman - teman ingin berdiri harap mencari tempat yang kosong yang tidak ditumbuhi terumbu karang.

7. Bagi teman – teman yang tidak menggunakan jasa travel ketika berlibur di Gili Labak bisa mendaftar sendiri biaya serta harga persewaan perahu yang harus dibayar. Menurut pantauan tim PulauMadura, tarif ongkos bus umum dari Bungurasih Surabaya menuju Terminal Arya Wiraraja Sumenep bervariasi, teman – teman dari luar Madura bisa ikut bus umum seperti Akas ataupun Patas dengan tarif sekitar Rp. 70.000.

8. Di Gili Labak sudah ada warung yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan seperi makanan dan minuman. Walaupun jumlah warung yang ada disana hanya tiga tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan yang berkunjung. Teman - teman juga bisa membawa kebutuhan lainnya yang dirasa perlu untuk jaga - jaga saja khawatir tidak dijual di warung sana.

Warung Kebutuhan di Pulau Gili Labak

Lalu bagi teman – teman yang berasal dari luar Kabupaten Sumenep tapi berada dalam wilayah Madura, jika dari Bangkalan atau pertigaan Tangkel naik bus umum membayar ongkos sebesar Rp. 30.000 sampai ke terminal Sumenep. Setelah tiba di Sumenep melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Kalianget menggunakan angkutan umum dengan tarif ongkos sekitar Rp. 10.000.

Tarif sewa perahu untuk dapat menyeberang ke Gili Labak juga bervariasi tergantung banyaknya penumpang, semakin banyak penumpang maka tarif sewa bisa semakin murah.Teman – teman tidak perlu bingung lagi untuk bisa berwisata ke Gili Labak karena sekarang sudah banyak jasa Tour Travel yang bisa teman – teman sewa. Paket Lengkap mulai dari Surabaya. sudah termasuk (Transport PP Surabaya-Sumenep dengan menggunakan minibus Full AC & Entertain, Sewa Perahu Motor, Peralatan Snorkeling, Makan, Snack, Coffee break, Tour Guide+Instruktur Snorkeling, Dokumentasi profesional Underwater).

Itulah beberapa Info dan Tips sebelum teman teman para pelancong maupun backpaker datang untuk wisata ke Pulau Gili Labak di Kabupaten Sumenep - Madura. Jadi, pilihan ada di teman – teman mau pilih berlibur menggunakan jasa tour travel atau tidak. Selamat berlibur, selamat menikmati indahnya Gili Labak jaga bersama kelestarian dan kebersihan Gili Labak.

VIDEO LIPUTAN PANTAI PULAU GILI LABAK


Obyek Wisata Bukit Tinggi Daramista di Kabupaten Sumenep

1/02/2016 2 Comments
Setelah beberapa waktu yang lalu Pulau Madura menjadi pusat perhatian dengan adanya Bukit Pelalangan Arosbaya dan Bukit Kapur Jaddih. Sekarang kembali kita akan disuguhi indahnya pemandangan bukit yang terletak di Kabupaten Sumenep. Sebuah bukit yang syarat sekali dengan nuansa alam dan sangat udaranya yang sangat sejuk.


Bukit Tinggi Daramista merupakan salah satu objek wisata alam yang bisa dikatakan masih baru di Kabupaten Sumenep. Berada di sebuah desa bernama desa Daramista, untuk bisa sampai disana kita harus menempuh perjalanan selama 30 menit dari pusat kota Sumenep. Meskipun baru diresmikan pada bulan september lalu dan masih dalam tahap proses penyelesaian bukit ini sudah mampu menarik banyak sekali pengunjung.

Bagi teman – teman yang berencana untuk pergi kesana tranportasi yang bisa digunakan sementara ini masih sepeda motor saja. Akses jalan menuju bukit ini menanjak dan berbatu, selain itu akan ada beberapa tikungan yang harus dilewati. Bila malam tiba akses jalan kesana masih gelap karena kurangnya fasilitas penerangan.

Bukit Tinggi Daramista di Malam hari

Walaupun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan langkah pengunjung untuk bisa sampai ke atas bukit. Selama perjalanan menuju bukit kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa menakjubkan. Dari puncak Bukit Tinggi Daramista ini kita bisa dengan langsung melihat kota Sumenep yang begitu indah dan luas.

Setelah tiba di puncak bukit kita akan melewati pos penjaga keamanan disana kita bisa menitipkan sepeda motor dengan membayar biaya 2 ribu. Tidak perlu khawatir, pengamanan di sekitar bukit cukup aman untuk kita tinggalkan. Bukit Tinggi Daramista ini merupakan objek wisata alam yang dikelola sangat profesional oleh pemerintah setempat.

Wisata Bukit Tinggi Daramista - Lenteng - Sumenep

Terbukti dengan adanya proses penggarapan fasilitas yang ada di bukit. Di Bukit Tinggi Daramista ini sudah ada beberapa gubuk kecil dari bambu yang bisa digunakan pengunjung untuk bersantai menikmati pemandangan bukit bersama keluarga juga teman. Ada jalan setapak yang sengaja dibuat untuk bisa dilewati pengunjung karena bentuk bukit yang bertingkat.

Disekitar gubuk kecil ada sebuh kolam ikan yang masih bernuansa bambu dan cukup menarik perhatian pengunjung. Dari puncak bukit kita juga bisa menikmati senja sore, banyak pengunjung yang memang sengaja datang ke bukit menjelang sore berakhir agar tidak ketinggalan senja yang sangat indah.

Ada banyak sekali spot yang bagus untuk bisa teman – teman jadikan tempat hunting fotografi bersama ataupun selfie. Bagi yang suka sekali memotret bukit ini adalah pilihan yang sangat tepat untuk dikunjungi. Rasanya sekali saja tidak cukup untuk berkunjung kesana, pemandangan yang sangat indah dan sejuknya udara dari atas bukit mampu membuat kita rindu untuk berkunjung kembali.

Selain memiliki pemandangan yang sangat indah Bukit Tinggi Daramista ini juga bisa dikatakan bukit romantis. Ketika malam datang di sekitar bukit ada rangkain lampu kecil berwarna – warni yang digantung di pohon. Banyak pasangan muda mudi yang berkunjung ke bukit untuk menikmati romantisnya Bukit Tinggi Daramista di malam hari.

Di atas puncak bukit juga telah disediakan sebuah warung kecil yang berjualan makanan, minuman dan kebutuhan lainnya. Untuk jaringan sinyal dan koneksi internet teman – teman tidak perlu khawatir karena jangkauannya cukup baik. Jadi, setelah memotret atau selfie kita bisa langsung upload di media sosial.


Ketika berkunjung ke Bukit Tinggi Daramista ada beberapa catatan saran yang sudah kita rangkum khusus untuk teman – teman.

1. Pastikan sepeda motor yang kita gunakan ke bukit dalam kondisi bagus, terutama ban sepeda motor karena akses jalannya yang masih berbatu.

2. Bagi teman – teman perempuan kita sarankan untuk tidak menggunaka heels karena bukit yang masih mengalami proses penyelesaian.

3. Jika berkunjung ke bukit di malam hari diharapkan untuk tidak sendirian agar lebih aman saja.

4. Jaga barang bawaan terutama barang berharga teman – teman selama disana karena banyak pengunjung yang datang.

5. Jika ingin selfie atau memotret kita sarankan untuk tidak melakukannya di spot yang berbahaya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan

Selamat berlibur dan selamat menikmati indah dan mempesonanya bukit romantis di desa Daramista ini. Tetap jaga kelestarian dan kesopanan kita selama ada di Obyek Wisata Bukit Tinggi Daramista agar selalu terjaga keindahannya sampai seterusnya.

VIDEO WAWANCARA PENGELOLA WISATA BUKIT TINGGI