Wisata Pulau Gili Iyang bareng Blogger Jawa Timur dan Disbudpar Sumenep

12/21/2015 1 Comment
Mendapatkan kesempatan untuk kembali mengeksplor keindahan panorama Pulau Gili Iyang merupakan suatu kesempatan yang tidak boleh disia - siakan. Ketika Tim PulauMadura dan beberapa rekan Blogger dari Komunitas Blogger Madura (Plat-M.com) dan Blogger Jawa Timur dipilih dan dipercaya oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Sumenep untuk menyusuri salah satu Pulau kecil atau Gili yang termasuk dalam barisan kepulauan Kabupaten Sumenep.

Sudah tidak asing lagi kalau Pulau Madura juga memiliki banyak sekali pulau – pulau kecil atau yang juga dikenal dengan sebutan Gili yang keindahannya tidak kalah dengan Gili yang ada di daerah Lombok sana. Walapun masih belum begitu terkenal seperti Wisata Pantai Pulau Gili Labak namun Gili Iyang memiliki panorama bawah laut yang juga tidak kalah luar biasa indahnya.

Sama seperti Gili Labak, Gili Iyang juga memiliki keindahan alam bawah laut yang menjadi surga bagi teman – teman pecinta snorkeling dan diving. Ekosistem bawah laut Gili Iyang masih sangat terjaga dan tidak banyak tersentuh oleh tangan manusia. Terutama terumbu karangnya yang berwarna - warni dan sangat eksotis ditambah lagi beberapa jenis ikan yang berenang disekitar terumbu karang.


Gili Iyang sendiri terletak di Kecamatan Dungkek Desa Dungkek atau sekitar 30 km dari pusat Kabupaten Sumenep melalui perjalanan darat. Setelah tiba di Kecamatan Dungkek, kita harus menyeberang laut menggunakan perahu motor yang ada di Pelabuhan Dungkek. Teman – teman tidak perlu merasa khawatir, perahu motor yang akan kita tumpangi berukuran cukup besar dengan kapasitas penumpang sekitar 25 orang.

Snorkling di Pantai Ropet Pulau Gili Iyang - Sumenep

Untuk menyeberang ke Gili Iyang membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan. Bila dibandingkan dengan Gili Labak yang harus menyeberang laut lebih lama sekitar 2 jam. Selama menyeberang laut kita disuguhi pemandangan laut biru yang memukau dengan sunrise yang sangat cantik. Air lautnya juga biru dan masih sangat alami, dari kejauhan kita sudah bisa melihat jejeran pulau – pulau kecil yang salah satunya adalah Gili Iyang.

Pelabuhan Dungkek - Kecamatan Dungkek - Kabupaten Sumenep

Setibanya di salah satu tepi pantai Gili Iyang pada saat itu perahu yang kita tumpangi tidak bisa bersandar dekat tepi pantai dikarenakan air laut yang sedang surut. Satu hal yang membedakan Gili Iyang dengan Gili Labak ini adalah, Gili Iyang merupakan sebuah pulau yang banyak sekali memiliki terumbu karang. Beda dengan Gili Labak yang hampir didominasi dengan pasir pantainya yang putih juga lembut.

Kondisi air laut yang sedang surut ditambah dengan banyaknya karang yang mempersulit perahu yang kita tumpangi untuk bersandar lebih dekat ke tepi pantai. Meskipun begitu teman – teman tidak perlu bingung karena disana juga telah disediakan sampan yang bisa mengangkut kita untuk tiba di tepi pantai. Jadi, kita tidak perlu lagi basah kuyup karena harus berjalan ke tepian pantai, belum lagi karangnya yang cukup tajam.

Tiba di tepi pantai Gili Iyang sudah terlihat jelas kalau Gili yang satu ini sangat terjaga kealamiannya. Kemudian kita melanjutkan perjalanan menyusuri Gili Iyang dengan menyewa dua buah dorkas. Dengan menaiki kendaraan dorkas ini kita akan mengelilingi Gili Iyang sejauh 10 km yang telah diagendakan sebelumnya.

Sewa Dorkas - Spot Oksigen Pulau Giliyang

Selama perjalanan kita bisa mengetahui bahwa Gili Iyang adalah pulau yang masih sangat tenang dan jauh dari polusi. Dikenal sebagai pulau yang memiliki kadar oksigen tertinggi nomer dua di dunia membuat tempat ini sangat alami. Udara yang dihasilkan dan yang dihirup disana sangat sejuk serta menyehatkan bagi sistem pernafasan.


Terbukti dengan usia penduduk Gili Iyang yang berkisar di angka 85 – 175 tahun, bahkan sampai sekarang pun masih ada penduduk yang sudah berusia sangat lanjut. Selain itu masih banyak pohon rindang dan rimbun terutama yang banyak dilihat adalah pohon Siwalan. Banyaknya pohon Siwalan ini tidak didiamkan begitu saja oleh penduduk setempat.

Para penduduk sekitar mengambil air Nira atau yang lebih dikenal dengan air Legen yang dihasilkan oleh pohon Siwalan. Tetesan – tetesan air Nira ini ditempatkan pada sebuah ember kecil yang digantung pada tangkai pohon. Setelah ember terisi penuh maka akan diturunkan kemudian air Nira didiamkan beberapa saat untuk langsung diminum. Pada saat itu kita sedang beruntung karena berkesempatan mencicipi air Nira yang baru diturunkan dari pohonnya.

Selain dijadikan sebagai minuman tetesan – tetesan air Nira yang dikumpulkan tadi diolah lagi menjadi gula merah oleh sebagian penduduk. Tangkai pohon Siwalan juga tidak dibuang begitu saja, melainkan dikeringkan dan dijadikan bahan bakar untuk memasak Gula Merah. Gula Merah yang telah matang dan di cetak kemudian dijual ke kota Sumenep.

Penduduk Pulau Gili Iyang meskipun hidup didaerah yang cukup terpencil dan jauh dari jangkauan kota ternyata sangat keratif serta produktif. Dalam mengisi waktu luang selain berprofesi sebagi nelayan para kaum ibu membuat kerajinan tangan berupa gelang cantik yang berwarna – warni. Kemudian gelang – gelang ini dipasarkan ke Pulau Dewata Bali. Teman – teman bisa menemukan sekumpulan kaum ibu kreatif ini sebelum menuju ke Gua Mahakarya.


Di Gili Iyang sendiri belum ada transportasi seperti mobil hal ini menyebabkan disana sangat tenang dan jauh dari keramaian dan padatnya kendaraan bermotor. Listrik pun masih belum menjamah Gili Iyang, penduduk disana menggunakan tenaga surya yang disimpan di sebuah aki. Aki ini cukup menampung kebutuhan listrik penduduk selama beberapa jam saja. Jika malam tiba penerangan disana masih jarang sekali, penduduk menggunakan lampu dari minyak.

Baca Disini: Ekspedisi Oksigen Tertinggi di Pulau Gili Iyang

Meskipun begitu teman – teman tidak perlu kecewa karena Gili Iyang menyediakan panorama sunrise dan sunset yang sangat indah dengan bebatuan karang dimana sinar matahari meyelinap masuk membetuk siluet yang sungguh sempurna. Hal ini tidak boleh dilewatkan begitu saja tanpa diabadikan dalam kamera.

Jangkauan internet juga sudah bisa ditemukan di Gili Iyang, bagi teman – teman pengguna kartu Telkomsel tidak perlu khawatir mencari sinyal internet. Sekali lagi rupanya Gili Iyang ini merupakan tempat tinggal yang cocok dan nyaman bagi pecinta susana tenang dan alami. Berwisata disana tidak hanya sekedar berwisata mengunjungi beberapa titik spot yang indah melainkan juga berwisata sehat.

Empat titik spot yang kita kunjungi pada waktu itu seperti, Spot Oksigen dan Batu Sponge, Gua Mahakarya, Pantai Ropet dan Betoh Cangge. Semuanya masih alami dan semuanya masih sangat indah mempesona. Membuat kita tidak henti – hentinya berdecak kagum menikmati setiap tempat indah di Gili Iyang ini.

Adanya Jembatan Suramadu semakin memudahkan teman – teman dari luar Pulau Madura untuk bisa berwisata disini. Berwisata ke Pulau Gili Iyang tidak cukup bila hanya sehari saja karena ada banyak objek wisata yang harus teman – teman lihat. Diperlukan kondisi tubuh yang benar – benar fit untuk itu teman – teman bisa menginap di beberapa penginapan dan hotel yang berada di Kabupaten Sumenep.

Di Pulau Gili Iyang sendiri sebenarnya sudah ada sebuah penginapan atau Home Stay tapi hanya satu saja. Jika beruntung dan masih ada kamar yang kosong teman – teman bisa menginap di Home Stay tersebut. Bila berniat untuk bermalam disana tidak perlu takut bila kehabisan makanan, minuman atau yang lainnya karena sudah banyak toko atau warung kecil yang menjual banyak kebutuhan sehari – hari.

Surga kecil itu tersembunyi di sebuah tempat di Pulau Madura yakni, Gili Iyang. Pengalaman menakjubkan menjelajahi Gili Iyang tidak terlepas dari tawaran serta dukungan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep untuk terus mempromosikan Wisata Alam disana. Perjalanan kita selama disana terasa semakin aman dan nyaman berkat bantuan dari Kapolres Sumenep beserta staffnya atas pengamanan dan penginapannya.


Perjalanan semakin seru dan menyenangkan berkat hadirnya teman – teman blogger Jawa Timur dan sambutan baik dari penduduk Pulau Gili Iyang yang telah menemani kita menjelajahi beberapa objek wisata disana.

Obyek Wisata Betoh Cangge - Pulau Gili Iyang - Sumenep

12/16/2015 Add Comment
Pulau Gili Iyang sepertinya tidak habis – habisnya membuat para wisatawan merasa betah berada berlama – lama disana. Setelah puas menikmati sejuknya Spot Oksigen di Batu Sponge, Eksotisnya Gua Mahakarya dan pemandangan indah dari Pantai Ropet, kita dari Tim PulauMadura masih dimanjakan dengan salah satu destinasi terakhir yakni Betoh Cangge.

Kita melanjutkan perjalanan menuju Betoh Cangge dengan kendaraan yang sama, dorkas. Ternyata di Gili Iyang ini sama sekali tidak ada transportasi seperti mobil yang ada hanya sepeda motor dan dorkas. Padahal jalan yang kita telusuri di Gili Iyang cukup panjang sekitar 10 km, walaupun belum semua tempat bisa kita datangi.


Dengan dipandu warga sekitar akhirnya sampailah di sebuah jalan yang akan mengantarkan kita pada tujuan sesungguhnya. Melewati jalan yang juga banyak ditanami pohon Jati serta udara yang cukup panas. Setelah tiba di ujung jalan kita masih harus sedikit turun dengan melewati beberapa anak tangga yang dibuat dari bambu.

Tebing Betoh Cangge di Pulau Gili Iyang

Betoh Cangge merupakan sebuah tebing dekat lautan yang sangat indah dan mempesona. Walaupun sedikit curam dan extrim tetap saja tidak sedikitpun menyurutkan langkah kita untuk bisa menyusurinya. Deburan ombak yang menghantam bebatuan, semilir angin dan kicauan burung yang berterbangan di lautan lepas seakan menghipnotis semua wisatawan yang datang kesana.

Dari atas tebing Betoh Cangge ini kita bisa dengan sangat puas memandangi hamparan lautan yang begitu mengagumkan. Laut biru yang menghempas perahu nelayan membuat suasana disana sulit untuk bisa dilupakan. Inilah salah satu surga tersembunyi yang ada di Pulau Madura, Madura tak lagi dikenal sebagai daerah panas nan gersang melainkan sebuah Pulau yang menyimpan begitu banyak surga dunia.


Bagi teman – teman yang menyukai wisata extrim datang saja ke Betoh cangge. Untuk bisa menyusuri semua spot di Betoh Cangge ini kita juga harus berjalan merambat sambil berpegangan ke batu yang berlubang. Kalau yang masih takut jangan melihat ke arah bawah terus saja fokus untuk bisa melewatinya dan tentu saja harus extra hati – hati.

Salah – salah memilih pijakan kaki dan pegangan tangan kita bisa terpelosok jatuh. Meskipun wisata kali ini sedikit membahayakan tapi sungguh keindahan yang akan kita dapatkan tidak bisa diganti dengan yang lainnya. Tidak semua wisatawan yang datang bisa melewati beberapa spot extrim disini. Jadi, persiapkan mental teman – teman sebelum datang menyusuri Betoh Cangge.

Tebing Curam wisata Betoh Cangge - Pulau Gili Iyang

Seperti biasa, ada beberapa saran yang akan kita berikan untuk teman – teman jika ingin berwisata di Betoh Cangge.

1. Persiapkan kondisi tubuh yang fit karena spot di Betoh Cangge sangat menantang.

2. Gunakan pakaian yang mampu menutupi tubuh secara baik, sinar matahari ketika musim panas sungguh sedikit tidak bersahabat.

3. Perhatikan jenis alas kaki yang seperti apa yang akan digunakan kesana, utamakan yang kuat dan aman. Jangan memakai alas kaki yang dasarnya berbahan licin.

4. Bawa barang – barang yang dibutuhkan saja agar tidak membuat kita merasa kerepotan ketika memanjat dan turun ke tebing.

5. Jaga secara betul kamera mapupun handphone atau benda berharga kita saat sedang berada di tebing.

6. Karena masih belum berpagar jangan terlalu dekat dengan tepian tebing.

Setiap spot di Betoh Cangge ini memang extrim tapi tidak boleh membuat teman – teman takut untuk melewatinya. Selalu fokus dan berhati – hati, jaga kesopanan serta kelestarian Objek Wisata Betoh Cangge ini. Selamat berwisata dan selamat bersenang – senang, jangan lupa juga untuk selfie dengan spot terbaik disana.

Obyek Wisata Pantai Ropet di Pulau Gili Iyang - Sumenep

12/13/2015 Add Comment
Masih dari kawasan Pulau Gili Iyang, kita dari Tim PulauMadura melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya yakni Pantai Ropet. Menjadi salah satu pulau yang dikelilingi oleh lautan tak mengherankan kalau Gili Iyang memiliki banyak objek wisata pantai. Meskipun masih belum setenar Pulau Gili Labak yang terkenal dengan pantai berpasir putihnya itu.

Pantai Ropet merupakan pantai yang memiliki banyak sekali terumbu karang dan bisa dikatakan karang mendominasi disana. Walaupun tidak berpasir layaknya pantai pada umumnya keindahan serta keeksotisan pantai ini tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti dengan banyaknya pengunjung wisatawan yang telah datang menikmati langsung.

Dari tempat perahu kita bersandar, hanya dibutuhkan jarak sekitar 3 km saja untuk bisa tiba disini. Dengan menggunakan dorkas selama perjalanan, kita bisa sambil menikmati jejeran pohon kelapa yang berada di pinggir jalan. Banyaknya pohon kelapa yang ada di Gili Iyang ini tidak disia – siakan begitu saja oleh para penduduk, cerita selanjutnya akan kita tulis dalam postingan berikutnya.

Selain itu bentuk pantai Ropet yang unik karena melengkung ke dalam seperti sebuah teluk menjadikan pantai ini semakin menarik saja. Dengan diapit oleh dua tebing yang memiliki ketinggian cukup curam. Air laut di pantai Ropet juga sangat bening dan memudahkan kita untuk bisa melihat secara jelas terumbu karang yang ada di bawah laut.

Bila sore hari tiba menjelang kita bisa menikmati sunset dengan pemandangan pantai yang begitu indah. Setiap spot yang ada di pantai Ropet ini sangat cocok untuk dijadikan tempat berselfie dan mengambil gambar. Bagi teman – teman yang suka dengan fotografi pantai ini menjadi pilihan yang tepat untuk memuaskan hobi kalian semua.
Pantai Ropet di Pulau Giliyang

Para pencinta snorkeling dan diving juga tidak boleh melewatkan begitu saja terumbu karang yang begitu mempesona. Sekumpulan terumbu karang dan ikan yang bermain – main di dalam karang seperti mengajak kita untuk berenang ke dalam dan melihat langsung. Ekosistem bawah laut di pantai Ropet ini juga masih terjaga kelestariannya.

Snorkling di Pantai Ropet Pulau Gili Iyang - Sumenep

Bagi teman – teman yang akan datang berkunjung kesini ada beberapa saran yang ingin kita bagi.

1. Pastikan teman – teman menggunakan pakaian yang menutup tubuh kita karena di siang hari sinar matahari di pantai Ropet cukup menyengat.

2. Jangan lupa untuk menggunakan sunblock atau krim pelindung dari sinar matahari.

3. Gunakan juga alas kaki yang aman dan nyaman ketika dipakai karena disana banyak sekali karang yang bisa saja melukai kaki kita.

4. Cuaca yang cukup terik dan spot yang sedikit menantang di pantai Ropet jangan lupa untuk membawa perbekalan air minum yang cukup agar tidak kehausan.

Selamat menikmati indah dan eksotisnya Obyek Wisata Pantai Ropet, tetap jaga kesopanan dan kelestarian pantai selama disana.

Obyek Wisata Gua Mahakarya di Pulau Gili Iyang - Sumenep

12/09/2015 Add Comment
Memiliki kadar kandungan Oksigen yang tinggi sekitar 27 persen setelah kawasan Laut Mati di Yordania membuat Gili Iyang sangat tepat untuk dipilih menjadi destinasi objek wisata. Selain memiliki pemandangan yang begitu indah dan eksotis, diam – diam Gili Iyang menyimpan surga tersembunyi lainnya disana.

Objek wisata Gua masih menjadi favorit bagi para wisatawan atau pelancong dan di Gili Iyang. kami dari Tim Pulau Madura akan mengajak teman – teman menikmati surga tersembunyi dari Gili Iyang tersebut, yakni Gua Mahakarya. Gua Mahakarya terletak di desa Banraas atau sekitar 3 kilometer dari tepi pantai Gili Iyang.


Gua Mahakarya ini begitu unik dan spesifik tak ayal jika mampu membuat orang yang datang berkunjung merasa takjub melihatnya. Untuk bisa masuk ke dalam Gua teman – teman harus berjalan menurun melewati bebatuan kecil. Disana juga telah disediakan seorang guide dari penduduk sekitar yang bisa menemani kalian masuk mengelilingi gua.
Kondisi Gua yang sangat gelap dengan penerangan yang masih terbatas membuat kami lebih waspada ketika memasuki Gua. Selain itu tepat di lorong awal Gua, teman – teman harus masuk dengan menundukkan badan hingga 90 derajat dan menjaga kepala agar tidak terbentur ke batu disekitar gua. Bukan hanya bebatuan biasa yang bisa dilihat di dalam tapi juga ornamen stalaktik dan stalakmik yang menjuntai indah kebawah menawarkan keeksotisan tersendiri.

Mulut Gua Mahakarya di Pulau Gili Iyang

Gua Mahakarya ini memiliki luas yang cukup besar sekitar 800 meter persegi dan terbagi menjadi 7 ruangan yang bisa teman – teman singgahi dan nikmati. Penerangan Gua tersendiri berasal dari bantuan mahasiswa ITS dengan mengandalkan tenaga matahari. Di dalam Gua juga masih banyak ditemukan kelelawar yang bergerombol.

Gua di Pulau Giliyang

Luasnya Gua menjadikan sirkulasi udara sangat teratur sehingga membuat kami bebas bernafas dan bergerak. Sedang beberapa bebatuan stalaktik dan stalakmik masih aktif menetes dan menghasilkan bebatuan dan ornamen yang baru. Di dalam Gua juga bisa ditemukan bebatuan yang bersinar karena terkandung butiran – butiran kecil yang bila terkena sinar akan memancarkan kilau yang sangat indah.

Selain itu di dalam Gua terdapat bebatuan yang memiliki bentuk sangat unik, seperti bebatuan yang berjejer seumpama sebuah deretan anggota keluarga bapak, ibu serta dua orang anak. Lain lagi ada bebatuan yang berbetuk seperti Naga yang sangat indah. Jika teman – teman berkesempatan untuk berkunjung ke Gua Mahakarya bisa meminta guide untuk mengantarkan pada bebatuan berbentuk unik tersebut.

Batuan Gua Mirip Keluarga Mahakarya

Semakin ke dalam Gua, pemandangan semakin eksotis tepat di ujung Gua akan ada tumpukan batu – batu yang menjulang ke atas dan disinari langsung oleh cahaya matahari yang masuk tembus ke dalam. Jangan lewatkan hal tersebut dengan tidak mengabadikannya lewat kamera ponsel atau kamera pribadi teman – teman.

Saran ketika berada di Gua Mahakarya Pulau Gili Iyang:


1. Harap untuk tetap waspada dan berhati – hati karena sepanjang jalan di dalam Gua masih banyak bebatuan yang jika tidak berhati – hati teman – teman bisa tersandung.

2. Jangan lupa membawa senter atau lampu penerang karena cahaya di dalam Gua masih sangat terbatas.

3. Menggunakan alas kaki yang nyaman dan aman sehingga tidak khawatir tertusuk barang tajam.

4. Bawa Minuman jika diperlukan.

5. Jaga kelestarian Gua dengan tidak berucap kotor, bertingkah sopan, menjaga kebersihan dan tidak mencorat - coret dinding.

Semoga kedepan Obyek Wisata Gua Mahakarya yang terletak di Pulau Gili Iyang - Kabupaten Sumenep - Pulau Madura ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun asing.

Mengunjungi Wisata Spot Oksigen Pulau Giliyang - Kabupaten Sumenep

12/07/2015 3 Comments
Beberapa waktu yang lalu kami dari Tim PulauMadura kembali berkesempatan untuk datang mengunjungi sekaligus berkeliling di Pulau Giliyang Kabupaten Sumenep. Pulau Giliyang merupakan salah satu pulau kecil yang termasuk dalam gugusan kepulauan milik Kabupaten Sumenep. Letak geografis Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura menjadikan daerah ini memiliki banyak pulau kecil, hampir sekitar ratusan jumlahnya.

Jika sebelumnya teman – teman pernah dan sudah berkunjung ke Wisata Alam Pulau Gili Labak, tidak ada salahnya untuk datang berkunjung ke Pulau Giliyang. Keindahan alam dan panorama yang ditawarkan Pulau Giliyang tidak kalah dengan Gili Labak. Selain itu yang menjadi nilai tambah Giliyang memiliki kandungan oksigen tertinggi nomor dua di dunia.

Pelabuhan Dungkek - Kecamatan Dungkek - Kabupaten Sumenep

Untuk bisa sampai disana kalian harus menyeberang menggunakan perahu motor yang sudah ada untuk disewakan melalui pelabuhan dungkek. Setelah tiba di Giliyang langsung saja kami menuju Spot Oksigen yang pertama sekitar satu kilometer dari tepi pantai menggunakan dorkas atau kendaraan motor roda tiga yang biasa digunakan untuk mengangkut gas Elpiji.

Sewa Dorkas - Spot Oksigen Pulau Giliyang

Batu Sponge adalah spot oksigen pertama yang kami datangi di Gili Iyang, ini merupakan sebuah hamparan bukit yang tidak begitu luas dan memiliki bebatuan yang berongga besar. Rongga besar yang terdapat pada bebatuan ini terlihat seperti sebuah sponge sehingga masyarakat setempat menyebutnya Batu Sponge.


Di bukit setinggi kurang lebih 15 meter ini juga ditanami pohon Jati. Kami harus melewati beberapa buah anak tangga yang berukuran agak besar untuk bisa mendaki ke atas bukit. Selama perjalanan menuju atas bukit ini, hawa sejuk dan udara yang segar sudah mulai bisa kami rasakan.

Anak Tangga menuju Pusat Oksigen

Semakin menuju ke atas udara yang kami hirup semakin sejuk dan sangat segar. Padahal waktu itu cuaca disana cukup panas, matahari bersinar sangat terik. Konon kabarnya ketika malam hari tiba udara semakin dingin dan jika ada orang yang merokok makan hisapan dari puting rokok akan terasa dingin seperti ada campuran mintnya.

Sesampainya di atas bukit kami menyusuri lahan bekas pohon Jati tumbuh. Tepat di ujung bukit pemandangan yang sangat indah kami temukan disana. Dari atas bukit kita bisa langsung melihat dengan bebas Giliyang dan hamparan pantainya. Dengan udara yang sangat sejuk dan pemandangan penuh pesona ini bisa dinikmati secara gratis.

Pemandangan dari atas Spot Oksigen

Dari atas bukit teman – teman bisa berfoto – foto bersama dan mengambil foto terbaik dari pemandangan indah disana. Menghabiskan waktu di atas bukit sambil menghirup udara yang super segar dengan kandungan oksigen yang tinggi. Wisata teman – teman kali ini tidak lagi hanya mengasyikkan tapi juga baik bagi kesehatan pernafasan.

Teman – teman juga tidak perlu heran kalau penduduk Giliyang ini memiliki kondisi tubuh yang sehat. Selain itu mereka semua memiliki usia yang panjang berkisar 80 – 175 tahun. Kadar oksigen yang tinggi mencapai 27 persen membuat organ pernafasan dan jantung mereka bekerja begitu baik.

Selama di perjalanan menuju Spot Oksigen yang pertama sambil menyusuri jalan yang baru saja direnovasi oleh pemerintah setempat kami melihat banyak warung kecil yang berjualan semua kebutuhan rumah tangga. Jadi, ketika memutuskan untuk bermalam disini tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan barang keperluan sehari – hari.

Di Giliyang ini ternyata telah dibangun sebuah penginapan atau home stay yang cukup nyaman. Home Stay ini bisa menjadi pilihan tepat bagi teman – teman yang bingung ingin bermalam dimana bila sedang berada disini.

Selain Spot Oksigen pertama ini masih banyak lagi tempat – tempat yang sangat mengagumkan sekaligus mempesona. Agar perjalanan wisata teman – teman semakin seru, bisa menyewa dorkas untuk mengantar kalian berkeliling ke berbagai obyek wisata disana. Saran dari kami bila teman – teman ingin berkeliling ke Pulau Giliyang :

1. Tetap jaga kondisi tubuh agar selalu fit.

2. Persiapkan segala kebutuhan yang sekiranya diperlukan.

3. Memakai alas kaki yang nyaman dipakai dan tidak disarankan menggunakan sepatu berhak karena akan membuat mudah lelah.

4. Sangat disarankan untuk memakai sun block atau mosturizer yang bisa memberikan perlindungan bagi kulit ketika terpapar sinar matahari di Giliyang yang cukup terik dan menyengat.

5. Tetap jaga kesopanan serta tata krama serta tidak membuang sampah sembarangan.

Selamat bersenang – senang di Wisata Spot Oksigen Pulau Gili Iyang dan keramahan penduduknya hanya di Kabupaten Sumenep - Pulau Madura