Kuliner Lezat Sate Lalat Khas Kabupaten Pamekasan

10/26/2016 Add Comment
Kalau teman-teman berkunjung sekaligus berlibur ke Pulau Madura tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner unik dari Kabupaten Pamekasan. Seperti yang banyak diketahui kalau Kabupaten yang bersebelahan dengan Kabupaten Sampang di sebelah barat dan Kabupaten Sumenep di sebelah timur ini memilik panganan kuliner yang beragam.

Salah satunya adalah Sate Lalat, Lala' dalam bahasa Madura atau yang kerap disebut dengan Sate Laler. Meskipun namanya Sate Lalat tapi bahan yang digunakan sama sekali tidak menggunakan lalat. Kuliner unik yang satu ini disebut dengan Sate Lalat karena ukurannya yang kecil seukuran lalat. Ukurannya yang lebih kecil ini membuat kuliner khas asli Pamekasan tersebut berbeda dengan sate yang dijual pada umumnya.

Sate lalat Pamekasan

Sate lalat ini dikembangkan dan dipopulerkan oleh orang Pamekasan sekitar 25 tahun hingga sekarang, orang pertama kali yang mengembangkan sate lalat ini adalah Bapak Ento, beliau asli Pamekasan. Bapak Ento berjualan dengan mengunakan alat-alat tradisional. Tidak menggunakan gerobak, tetapi menggunakan anyaman bambu lalu dipikul keliling kampung.

Sekarang para penjual Sate Lalat ini kerap menjual dagangannya di Pusat Makanan Niaga Kota Pamekasan. Pusat makanan rakyat Niaga berada dekat dengan Monumen Arek Lancor dan Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan. Di sepanjang jalan Niaga teman-teman sudah bisa menemukan banyak penjual Sate Lalat. Biasanya para penjual Sate Lalat ini mulai buka dari sore hari sampai malam hari. Selain ukurannya yang terbilang cukup kecil ada beberapa perbedaan antara Sate Lalat dan Sate pada umumnya.

Harga Sate Lalat Khas Pamekasan

Satu porsi Sate Lalat berisi 25 tusuk dan di setiap tusuknya diisi tiga potongan daging yang berukuran kecil. Kuliner ini biasa disantap dengan menggunakan nasi hangat atau lontong. Harga yang dibandrol untuk satu porsi Sate Lalat dan nasi adalah sekitar Rp. 13.000. Walaupun ukurannya terbilang kecil namun sangat pas di perut, tidak terlalu membuat kita kenyang.

Penjual Sate lalat Khas Pamekasan - Madura

Para pembeli biasa duduk lesehan sambil menikmati hidangan Sate Lalat dan Es Teh atau Teh Hangat. Daging yang digunakan untuk Sate Lalat bisa daging ayam dan daging kambing. Proses pembuatan bumbunya, tidak sama dengan sate-sate biasa. Sate lalat tidak menggunakan kacang goreng, tapi menggunakan kacang yang terlebih dahulu disangar (disangrai) lalu di masak dengan air setelah itu di haluskan.

Agar tidak mudah gosong, sate yang telah ditusuk sebelumnya dicelupkan ke dalam minyak goreng. Proses pemanggangan juga tidak bisa dilakukan terlalu lama. Bahkan terkadang untuk menciptakan aroma yang khas dan nikmat penjual sate lalat seringkali membuat kecapnya sendiri. Jadi, tidak heran kalau rasanya cukup berbeda dengan sate pada umumnya.

Jadi tunggu apalagi? Kalau teman-teman sedang beribur di Kabupaten Pamekasan jangan lupa sempatkan waktu untuk mencicipi Sate Lalat asli Kabupaten Pamekasan yaa..

Seni Tradisi Ojung atau Ojhung Khas Kabupaten Sumenep

10/25/2016 Add Comment
Sudah menjadi kebiasaan saat teman-teman berkunjung pada suatu daerah akan dijamu dengan kebiasaan, adat dan budaya yang ada di tempat tersebut. Hal tersebut juga berlaku saat Tim Gerbang Pulau Madura berkesempatan untuk mendampingi kunjungan peserta Pemberdayaan Masyarakat untuk Desa Wisata di Sumenep. Dalam kunjungan wisata kali itu kami diajak untuk menikmati salah satu seni tarung yang sudah menjadi turun temurun di sebuah desa yang ada di Kabupaten Sumenep.

Ojhung merupakan nama dari seni bertarung yang menggunakan tongkat. Sebenarnya kesenian ini bukan hanya ada di tanah Madura saja melainkan sudah tersebar di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur. Tongkat diduga menjadi salah satu seni senjata tertua yang sudah digunakan oleh manusia. Kesenian tarung ini sudah hampir punah oleh sebab itu beberapa pihak Pelaku Wisata di Madura berupaya untuk kembali melestarikan budaya ini.

SEJARAH KESENIAN OJHUNG SUMENEP

Tradisi seni tarung Ojhung ini digagas pertama kali oleh tokoh masyarakat Desa Bunbere’ almarhum Kiai Darun. Sejarah awal Ojhung ini memiliki banyak versi salah satunya adalah pagelaran tersebut diadakan sebagai wujud rasa syukur atas sumber air yang masih tetap lancar mengalir tidak mengenal musim. Sebelum acara Ojhung dimulai warga mengaji dan membca tahlil bersama di Asta K. Moh Syakim.

Tradisi Ojhung ini biasa diadakan setiap satu tahun sekali untuk keselamatan desa. Karena, jika pagelaran Ojhung tidak dilaksanakan biasanya seringkali terjadi perang, pertengkaran antar warga, dan musibah-musibah lainnya. Sumber air titisan K. Moh Syakim pun sampai sekarang masih mengalir deras baik itu di musim kemarau. (Sumber: "Kesenian Tradisional Ojhung terus dijunjung" / Koran Madura / 31 Desember 2012 / No. 0025)

Seni Tarung Ojhung tidak jauh berbeda dengan seni tarung pada umumnya, dimainkan oleh dua pemuda dengan menggunakan pelindung badan yang terbuat dari karung Goni. Karung Goni tersebut dibalutkan mulai dari kepala, kedua tangan sampai badan kecuali tangan sebelah kanan dan kedua kaki. Konon, tradisi Ojung tempo dulu sering digelar saat selamatan desa, tolak balak atau sedang mendapat kegembiraan bersama disuatu wilayah. Sehingga mereka berkumpul dan mengadu kekuatan tubuh.

Tidak semua orang bisa ikut serta menjadi pemain dalam tradisi Ojhung ini, selain harus berani dan bertubuh kebal, juga kekuatan memukul dengan rotan serta seni menghindari dari pukulan lawan menjadi tolak ukur peserta Ojung. Sehingga permainan Ojhung ini sangat tidak diperbolehkan untuk anak-anak karena cukup berbahaya.

Jika tidak, maka pukulan rotan atau tongkat yang disediakan khusus oleh panitia bakal melukai kulit pemain. Memang seringkali terjadi bagi pemain pemula, pukulan rotan berukuran besar yang menyasar di lengan dan tubuh belakang dan samping melukai kulit dengan darah segar mengalir. Tetapi, bagi mereka yang sudah biasa bermain Ojung, bekas pukulan rotan tak terlihat. Ini biasanya dinilai yang paling jago dan mendapat tepuk tangan meriah oleh penonton.

Pemenang dalam permainan Ojhung ini dinilai dari seberapa banyak mereka memberikan pukulan kepada lawannya. Jadi, bila lebih banyak menerima pukulan apalagi tongkat rotan yang dipegangnya lepas dari tangan dianggap kalah oleh penonton. Salah satu perangkat budaya, yang kemudian menjadi tradisi, yaitu Ojung atau Ojhung, suatu bentuk tradisi yang cenderung mengarah pada bentuk ritual, meski dengan cara kekerasan dan melukai.


Namun sebagaimana tradisi yang dianggap “keras” itu, pada dasarnya untuk menjalin tali silaturrahim dan mencipta kekerabatan lebih dekat antar “saudara”. Selama permainan, ada dua orang yang mengatur jalannya Ojung tersebut. Dia disebut Peputo (Wasit). Perannya, selain menjaga permainan tetap profesional dan sportif, juga menjaga pihak penonton atau kerabatnya ikut memukul pemain bila dianggap kalah.

Ada kebiasaan yang unik saat mencari lawan karena tidaklah sulit, di arena gelanggang 10x10 meter itu setiap penonton dipersilahkan untuk mencari lawan sebanding, terutama tinggi dan umur. Bila sepakat bertanding, maka yang bersangkutan dipersilahkan melepas baju. Jadi, kalau teman-teman sedang berkunjung ke Kabupaten Sumenep jangan lupa untuk menikmati seni tarung ini.

Karena tidak setiap hari seni tarung Ojhung atau Ojung Sumenep ini bisa ditonton jadi hanya teman-teman yang sedang beruntung saja yang bisa menikmatinya secara langsung.

VIDEO PERSIAPAN SENI OJUNG SUMENEP


7 Hal yang Sering Dilupakan Saat Travelling

10/21/2016 Add Comment
Memesan tiket pesawat terlebih dahulu sebelum memesan hotel adalah sebuah trik yang sering dilupakan saat akan pergi berlibur. Karena, apabila memesan hotel terlebih dahulu, mungkin saja tiket pesawat pada hari dan jam yang Anda inginkan sudah habis. Sehingga rencana liburan bisa menjadi berantakan.

Jika Anda hanya memiliki dana terbatas, memilih pesawat kelas ekonomi adalah keputusan bijak. Salah satu yang direkomendasikan karena kenyamanannya adalah Citilink Airlines. Jangan ragu-ragu untuk mengecek ketersediaan promo tiket Citilink Airlines karena maskapai penerbangan ini adalah pilihan terbang paling nyaman di kelas ekonomi.

Namun selain beberapa hal penting yang telah diuraikan di atas, ada setidaknya 7 hal penting lainnya yang harus Anda ingat saat melakukan traveling agar liburan terasa lebih sempurna.


Jangan lupa membawa obat-obatan

Anda yang tidak beruntung karena mengidap penyakit tertentu misalnya asma, alergi, atau yang lainnya, tentu membutuhkan obat-obatan khusus yang harus dipersiapkan dan dibawa serta sebelum melakukan perjalanan jauh.

Obat-obatan, selain yang paling Anda butuhkan, saat bepergian Anda juga setidaknya harus membawa beberapa obat penting seperti:

1. Lotion anti nyamuk
2. Obat penurun demam seperti aspirin misalnya,
3. Antibiotik
4. Betadin, kapas, dan plester luka.

Peralatan mandi

Peralatan mandi, karena jarang Anda gunakan seringkali Anda lupakan. Sikat gigi, sabun, dan handuk adalah yang paling Anda butuhkan. Namun Selain itu, mungkin beberapa diantara Anda juga menggunakan sabun cuci muka khusus yang bisa saja akan sulit ditemukan di tujuan wisata.

Agar tidak terlupakan, sebaiknya buatlah list dan masukkan detil peralatan mandi mulai dari: 

1. Sikat gigi
2. Sabun cuci muka
3. Sabun mandi
4. Handuk
5. Alat cukur
6. Dan, pasta gigi

Jangan lupa membuat rencana wisata

Ketika Anda pergi travelling ke tempat yang selama ini Anda impikan, kadangkala tempat tersebut masih asing sehingga tanpa perencanaan yang matang Anda tidak bisa bergerak dengan leluasa. Agar lebih mudah, ada baiknya Anda membuat rencana wisata seperti:

1. Memilih tempat menginap yang strategis
2. Membuat list objek wisata yang akan didatangi dan lama waktu kunjungan
3. Memilih transportasi yang tepat
4. Menentukan objek wisata yang menjadi prioritas, dan lain-lain

Jangan lupa membawa charger dan konektor

Kadangkala, saat Anda tidak mempersiapkan dengan baik sebuah perjalanan, Anda seringkali melupakan benda-benda penting, yang salah satunya adalah “charger.” Namun disamping charger, konektor juga tidak kalah penting jika Anda membutuhkan colokan khusus.

Walaupun mungkin bisa dibeli dimana saja, namun kadangkala charger yang bagus harganya cukup mahal. Jadi untuk berhemat, sebaiknya jangan lupa membawa sendiri.
Akan lebih menyenangkan dan lebih ringkas apabila Anda memiliki universal charger yang bisa digunakan untuk smartphone sekaligus untuk tablet. Sehingga Anda tidak perlu repot-repot membawa dua atau lebih kabel.

Jangan lupa backup dokumen

Walaupun melakukan traveling di dalam negeri, beberapa dokumen penting seperti KTP sebaiknya Anda backup. Caranya adalah dengan men-scan KTP, atau Anda bisa mengambil foto KTP tersebut menggunakan kamera kemudian kirim ke email Anda sendiri.

Jika bepergian ke luar negeri, beberapa dokumen penting seperti paspor juga sebaiknya ikut di-scan atau difoto setiap lembarnya. Kemudian lakukan hal yang sama, yaitu upload ke email. Jadi jika suatu waktu Anda mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti, kehilangan dompet dan lain-lain, Anda masih memiliki identitas walaupun hanya copy-an yang bisa ditunjukkan.

Lupa membawa tas kecil

Saat sudah berada di tujuan wisata, tentu Anda tidak ingin keluar dengan membawa tas ransel yang super besar, mencolok dan merepotkan. Apalagi jika tidak membutuhkan banyak barang untuk dibawa.
Mempersiapkan tas kecil untuk membawa peralatan elektronik seperti kamera, tablet, atau yang lainnya jangan sampai terlupakan.

Lupa membawa headset

Benda kecil ini memang terkesan sangat sepele. Akan tetapi, headset bisa menjadi solusi disaat tegang, gelisah, atau bisa juga Anda manfaatkan untuk membunuh kebosanan. Headset bisa Anda manfaatkan saat harus mendengarkan musik atau menonton film dari gadget di perjalanan, di hotel, atau pada saat-saat Anda membutuhkannya.

Festival Bahari Kamal 2016 - Mengembalikan Kejayaan Pelabuhan Kamal

10/13/2016 Add Comment
Memiliki letak geografis yang berada di seberang Pulau Jawa menjadikan Pulau Madura sebagai salah satu kepulauan yang membutuhkan trasportasi laut untuk bisa dikunjungi. Selat Madura yang memisah dua pulau ini biasa dilalui dengan transportasi laut yang sudah dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO).

Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang utama keluar masuk ke Pulau Madura. Pelayaran dari Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal ferry melintasi Selat Madura. Pelabuhan ini mempunyai beberapa kapal yang terkenal kecil. Bahkan lebih kecil dibandingkan dengan kapal ferry yang berada di tempat lain seperti Merak - Bakahueni ataupun Ketapang - Gilimanuk.


Kapal yang beroperasi disini pun namanya cukup unik. Contohnya KMP Jokotole, KMP Trunojoyo, KMP Potre Koneng, bahkan KMP Selat Madura 1 dan 2. Kebanyakan nama dari kapal tersebut berasal dari nama tokoh terkemuka di Pulau Madura. Namun sejak Jembatan Suramadu resmi dibuka pada tahun 2009 Pelabuhan Kamal mengalami penurunan yang sangat tajam.

Hampir semua masyarakat Madura menggunakan akses Jembatan Suramadu sebagai tempat penyeberangan menuju Pulau Jawa maupun sebaliknya ke Pulau Madura. Dari beberapa kapal besar, kini hanya tinggal belasan kapal yang berukuran kecil. Meski sudah sepi, pihak ASDP tetap akan mengoperasikan pelabuhan ini meski harus menurunkan tarif kendaraan dan penumpang.

Festival Bahari Kamal 2016 Wujud Mengembalikan Kejayaan Pelabuhan Kamal


Tidak bisa dipungkiri lagi menurunnya penggunaan transportasi kapal penyebrangan di Pelabuhan Kamal memberikan banyak dampak buruk kepada beberapa sektor yang ada di sekitar pelabuhan yang pernah berjaya di masanya ini. Misal saja, Pelabuhan Kamal yang biasanya selalu ramai padat dengan penumpang sekarang sepi dan hampir tidak ada penumpang.

Pedagang makanan dan minuman sudah hampir tidak kelihatan lagi menjajakan dangannya disana, selain itu transportasi menuju Kecamatan Kamal otomatis menjadi sepi dan jarang. Kalaupun ada karena beberapa penumpang yang akan menuju kampus Universitas Negeri Trunojoyo yang berada dalam satu jalur dengan Pelabuhan Kamal.

Dengan sepinya Pelabuhan yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangkalan ini tercetus ide untuk mengadakan Festival Bahari Kamal 2016. Tidak tanggung-tanggung festival ini didukung sepenuhnya oleh semua lapisan masyarakat mulai dari Bupati, Dinas Terkait, Para pemerhati pariwisata dan tentunya masyarakat sekitar.

Akan ada beberapa kegiatan umum yang akan dilaksanakan demi terwujudnya festival terbesar ini. Rencananya Jadwal Festival Bahari Kamal 2016 akan dilaksanakan mulai tanggal 10 sampai 17 November 2016. Selain itu cakupan pengunjung yang diharapkan adalah se-Jawa Timur sampai Indonesia. Semua orang bisa secara bebas menonton dan menikmati festival ini.


Daftar Kegiatan dalam Perayaan Festival Bahari Kamal 2016 :

FESTIVAL :
- Festival Lampion
- Gowes Bahari Kamal
- Festival Bakar Ikan
- Festival Seni Bahari Kamal
- Festival Lomba Layang-Layang
- Festival Perahu Tradisional ( Hias )
- Kentongan Bambu / Tok Tok Bambu

BAZAR :
- Jajanan dan Makanan Khas Kamal
- Kerajinan dan Karya Seni Khas Bangkalan

PAMERAN :
- Pameran Foto Pelabuhan Kamal Dari Masa ke Masa
- Pameran Produk Olahan Bahari

LOMBA :
- Lomba Mewarnai Tingkat Tk dan SD / sederajat
- Lomba Menggambar Tingkat SMP dan SMA / Sederajat
- Lomba Essai SMA / Sederajat dan Mahasiswa
- Lomba Fotografi untuk Jurnalis serta umum
- Lomba Fashion Bahari
- Lomba Duta Bahari
- Lomba Balap Perahu Tradisional
- Lomba Kambing Cantik
- Lomba Mancing Diatas Perahu
- Lomba Power Speed Boat

Bagi teman-teman yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan diatas bisa menghubungi :

Sekretariat : Kantor ASDP Pelabuhan Kamal
Contact Person I : 0821-3175-9777 ( Bapak Deni )
Contact Person II : 081-230-416-86 ( Ibu Anita )

Dengan adanya Festival Bahari Kamal 2016 ini diharapkan bisa mampu mengembalikan kejayaan Pelabuhan Kamal. Bukan hanya itu saja, para penumpang bisa kembali menggunakan fasilitas transportasi laut yang ada di Pelabuhan Kamal. Bagi teman-teman jangan lupa untuk ikut berpartisipasi maupun hadir dalam perhelatan akbar ini.

Bahasa Patenisasi ala Orang Madura

10/11/2016 Add Comment
Bukan hanya kaya dengan objek wisatanya tapi Pulau Madura memiliki kekayaan budaya serta beberapa kebiasaan dari masyarakatnya yang patut teman-teman ketahui. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah satu hal yang membuat suku Madura mudah dikenal dan diingat oleh banyak orang adalah logat bicara dan gaya bahasanya.

Apalagi logat bicara orang Madura sendiri menjadi salah satu logat yang sudah dikenal oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Setiap kali mendengar orang Madura bicara pasti sudah bisa ditebak dengan mudah. Nah, kali ini teman-teman harus tahu juga kalau bukan hanya logat bicara yang menjadi keunikan tapi juga beberapa bahasa yang digunakan sehari-hari oleh orang Madura sendiri.


Salah satu kebiasaan unik tapi mungkin sedikit aneh dari orang Madura adalah sering membuat singkatan ketika menyebutkan nama orang, nama tempat maupun nama benda. Selain itu juga ternyata mereka memiliki beberapa bahasa “Paten” yang sering digunakan sehari-hari. Berikut adalah beberapa bahasa “Paten “ yang jika teman-teman membacanya akan merasa lucu.


1. "Orèngngah a-Honda-an de' dejeh.."
(Ternyata Merk Yamaha)

2. "Patè'en Sanyo jiyah mon pol.."
(Merk Shimizu)

3. "Mellèh Akua Club kalla, gebey tamoy"
(Merk Club)

4.  "Sikat ngangghuy Odol"
(Merk Pepsodent, Odol adalah sebuah merk Pasta Gigi zaman Belanda)

5. "Nyassa ngangghuy Rinso"
(Merk So Klin atau Daia)

6. "Mat Pelor mangkat ngangghuy Mercy"
(Merk Honda Civic)

7. "Ngebey Sarimi kalla!"
(Merk Mie Sedap)

8. "Nompa' Colt de' sampang"
(Padahal Nompa' Mobil L300)

Pelatihan Desa Wisata di Madura oleh BPWS dan Dinas Pariwisata

10/05/2016 Add Comment
Melalui salah satu visinya yakni Membangun Madura (Badan Pengembangan Wilayah Suramadu) BPWS terus melakukan kegiatan sosial guna mewujudkan Madura yang mandiri terutama dalam bidang pariwisata. Salah satu kegiatan yang akhir-akhir sedang marak dilakukan dan sudah berakhir pada beberapa waktu yang lalu adalah program “Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Desa Wisata di Madura”.

Program kegiatan pelatihan ini diadakan di empat Kabupaten yang ada di Pulau Madura mulai dari Bangkalan sebagai Kabupaten pertama yang ditunjuk kemudian Sampang, Pamekasan dan Sumenep sebagai Kabupaten terakhir. Tahun ini pihak BPWS ingin mengembangkan pariwisata yang ada di Madura melalui konsep Desa Wisata.

Seperti yang sudah diketahui bahwa konsep Desa Wisata ini berhasilkan diterapkan di banyak desa yang ada di Indonesia. Pada pelatihan kali ini pihak BPWS bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan masing-masing Kabupaten. Bukan hanya itu saja demi bentuk keseriusan pelatihan mereka juga mengundang Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) yakni Bapak Andi Yuwono yang ditunjuk untuk memberikan materi pelatihan kepada para peserta nantinya.

Selain itu juga perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur memberikan materi tentang Desa Wisata serta Pelatihan "Making Bed" yakni cara menata kasur yang akan digunakan nanti pada Desa Wisata.

Untuk masalah strategi promosi Desa Wisata, BPWS juga menggandeng Komunitas Blogger Madura (Plat-M.com) dengan memberikan pelatihan cara membuat banner online dan promosi via Fanpage Facebook.


Perwakilan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) diundang untuk menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan yang diadakan selama dua hari di setiap Kabupaten. Dalam kegiatan pelatihan kemarin para peserta diberikan sejumlah materi yang berkaitan dengan konsep Desa Wisata. Tidak berhenti pada pemberian materi saja, para peserta pelatihan juga diajak langsung untuk mengunjungi (Bakal) Desa Wisata.

Pada pertengahan bulan Juli kemarin Kabupaten Bangkalan menjadi Kabupaten pertama yang mengadakan pelatihan ini. Para peserta diajak berkunjung ke Wisata Alam Bukit Geger. Kemudian dilanjut pada bulan Agustus tiba giliran Kabupaten Sampang yang mengadakan pelatihan, para peserta dibawa berkunjung ke Hutan Kera Nepa.

Sedangkan khusus pada bulan September dua Kabupaten terakhir serempak diadakan pelatihan, Kabupaten Pamekasan pada awal bulan September. Saat itu para peserta kembai diajak ke salah satu Pusat Batik Klampar yang berada di Desa Proppo. Akhir bulan September kemarin Kabupaten Sumenep menjadi Kabupaten terakhir sekaligus menutup rangkaian pelatihan yang diadakan oleh BPWS dengan mengadakan kunjungan ke Desa Wisata Sema'an.

Sekitar 40 peserta dari masing-masing Kabupaten diberikan banyak fasilitas yang menunjang kenyamanan mereka selama mengikuti pelatihan ini. Seperti fasilitas menginap di Hotel, Makan, dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada semua peserta terutama setelah pelatihan berakhir.

Tidak berhenti disitu saja, semua peserta yang selesai mengikuti pelatihan masih bisa saling berhubungan dan berdiskusi melalui grup chat WhatsApp yang dibentuk pada masing-masing Kabupaten. Membangun Madura bukanlah tugas BPWS saja, semua pihak terutama masyarakat Madura sendiri harus berperan aktif.

Melalui kegiatan pelatihan yang diadakan oleh BPWS diharapkan bisa memberikan sumbangan ide dan semangat untuk membangun Madura. Baik pembangunan dalam banyak bidang terutama pada bidang pariwisata.