Sejarah

Tradisi

Recent Posts

Astana Aermata Rato Ebhu Syarifah Ambami Buduran - Arosbaya

3/06/2024 Add Comment

 


Makam Ratu Ibu Syarifah Ambami di Arosbaya Bangkalan ini adalah komplek makam Adipati Tjakraningrat, Letak makam ini berada di atas bukit berundak, seperti lazimnya punden berundak di Indonesia. Awalnya makam ini adalah makam Ratu Ibu yaitu permaisuri Cakraningrat I pada akhir bertapanya. Cakraningrat adalah penguasa Madura pada awal Mataram menguasai Madura, pemerintahannya berada di Sampang.

Tjakraningrat adalah Adipati pertama, menurut sejarah Madura, Tjakraningrat adalah salah satu keturunan Majapahit hasil perkawinan dengan putri Cempa, yaitu Lembu Peteng. 

Istilah Lembu Peteng banyak dijumpai dibeberapa tempat dan literatur. Beberapa ahli memperkirakan Lembu Peteng adalah keturunan adipati dari bukan permaisuri. Garis keturunan ini mengukuhkan dan menegaskan bahwa Cakraningrat adalah keturunan dari kerajaan besar yaitu Majapahit. Pada komplek makam ini terdapat tujuh keturunan Tjakraningrat yang menjabat sebagai adipati di Madura barat yaitu Sampang dan Bangkalan.

𝙇𝙖𝙮𝙤𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙠𝙖𝙢

Karena makam ini berada di atas puncak bukit batu putih. Memiliki orientasi makam seperti makam Islam pada umumnya yaitu berorientasi utara-selatan. Bagian utara adalah yang tertinggi, memiliki sifat paling suci yaitu makam utama Ratu Ibu Syarifah Ambami/Permaisuri Tjakraningrat I. Ratu Ibu adalah permaisuri Tjakraningrat I yang meninggal di tempat tersebut karena selama hidupnya hanya dipakai untuk bertapa dalam kesedihan sampai air matanya membasahi sekelilingnya, sehingga makam ini juga dikenal dengan makam Aer Mata. Sedangkan Tjakraningrat I sendiri dimakamkan di Imogiri Jogjakarta. Untuk mencapai puncak makam harus dicapai dengan menaiki sejumlah anak tangga. Disamping kanan atau sisi barat makam terdapat sebuah masjid dan sebuah mata air. Serta beberapa makam orang yang berjasa terhadap keluarga Tjakraningrat.

Makam ini terdiri dari ruang-ruang yang tersusun sebagai berikut, halaman luar, halaman tengah, dan halaman dalam atau utama. Halaman luar adalah halaman pertama dari komplek makan ini. Halaman ini memiliki dua bangunan utama yaitu bangunan yang tertutup dan bangunan yang terbuka. Bangunan tertutup ini adalah bangunan dengan atap joglo dan dikelilingi tembok, sedangkan bangunan terbuka berupa 

pendopo beratap joglo, yang terletak tepat di depan pintu masuk ke halaman berikutnya. Untuk memasuki halaman luar ini, harus melewati sebuah pintu gerbang bata plester, berhiaskan stilasi tanaman dan bentuk geometris.

Masuk ke halaman berikutnya harus melewati pintu gerbang berbentuk paduraksa dengan gaya Majapahit yang sederhana, tanpa ornamen dan dibuat dari bahan batu putih. Di halaman berikutnya juga terdapat dua bangunan. Bangunan yang lain adalah bangunan pendopo terbuka, saat ini dipakai untuk penerima tamu bagi petugas makam.

Halaman utama adalah makam adipati-adipati Madura barat, yang awalnya berpusat di Sampang, selanjutnya pusat pemerintahan di Arosbaya Bangkalan yaitu dinasti Cakraningrat. Memasuki halaman ini terdapat satu pintu gerbang yang sangat mirip dengan pintu gerbang kedua, dengan gaya Majapahit, tanpa ornamen dan terbuat dari bahan batu putih juga. Area ini memiliki kelompok makam yang terdiri dari 3 cungkup utama. 

Pada area tertinggi terdapat cungkup dengan makam utama yaitu permaisuri Tjakraningrat I. Dalam cerita masyarakat, beliau dikenal dengan sebutan Ratu Ibu. Syarifah Ambami Makam Ratu Ibu ini mudah dikenali karena ditandai dengan hadirnya gunungan yang terbuat dari batu putih yang disebut batu olet. Batu ini diambil di sekitar pegunungan tidak jauh dari makam ini. Karakter yang dimiliki batu ini adalah ulet, sangat kuat dan keras. Di luar gunungan ini terdapat makam-makam lain yang tidak menggunakan gunungan. 

Cungkup berikutnya adalah cungkup makam Tjakraningrat II dengan keturunanannya. Memiliki gunungan yang sangat panjang dan menyatu menjadi satu dengan ragam yang sangat kaya. Material gunungan terbuat dari batu olet juga. Serta pada bagian ini memiliki gunungan utama yang terdiri dari 5 gunungan, disamping kiri dan kanannya terdapat masing masing² 2 gunungan yang berukir dan tidak berukir.

Dibagian paling bawah dari halaman utama ini terdapat cungkup makam adipati penerus Tjakraningrat I. Pada cungkup ini terdapat gunungan yang menyatu dan berjumlah 9 gunungan, dengan bentuk ragam hias yang lebih sederhana dibanding dengan gunungan makam Tjakraningrat di atasnya. Material yang digunakan tidak berbeda dengan makam sebelumnya. Yang membedakan dengan gunungan sebelumnya adalah ragam hias yang dipakai. Ragam hiasnya berbentuk stilasi sulur tumbuhan, dengan pahatan yang besar-besar. Bentuk gunungannya lebih mendekati kepada bentuk gunungan wayang. 

Yang spesifik dari makam ini adalah setiap jirat makam memiliki ragam yang merupakan simbol dinasti Cakraningrat, berbentuk cakra dan bentuknya sangat dekat dengan simbol Surya Majapahit, simbol keagungan kerajaan Majapahit. 

Dari nama dan pola susunan makam tersebut sebenarnya sangat jelas bahwa makam yang utama adalah makam perempuan yaitu Ratu Ibu. Peran perempuan pada masyarakat madura adalah sangat penting.

Hal ini sesuai dengan prinsip pandangan primordial masyarakatnya, yang menempatkan perempuan sebagai bagian yang sangat penting.

Cungkup Ketiga bersemanyam Presiden Negara Madura RAA Soerjowinoto Tjakraningrat sekalipun cuma 2 tahun masanya 1948-1951 kembali ke NKRI.

𝘽𝙚𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙍𝙖𝙜𝙖𝙢 𝙃𝙞𝙖𝙨 𝙂𝙪𝙣𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙈𝙖𝙠𝙖𝙢 𝙍𝙖𝙩𝙪 𝙄𝙗𝙪 𝘼𝙧𝙤𝙨𝙗𝙖𝙮𝙖.

Bentuk gunungan makam ini memiliki bentuk segitiga yang bersambung satu dengan yang lain dan ada pula yang terpisah, atau berdiri satu satu. Bahan yang digunakan terbuat dari batu olet. Ragam yang digunakan juga sangat variatif, mulai dari flora, fauna, maupun mahkluk mitologi. Ragam flora didominasi ragam teratai, juga pandan dan beberapa pohon buah buahan. Binatang mitologi hadir seperti kepala gajah, kemamang, air dan lain-lain. 

Ragam hias bunga teratai yang menjadi ciri ragam Majapahit, hadir dalam panel panel gunungan makam tersebut. Berbagai bentuk ragam hias kemamang terdapat pada peralihan gunungan. Ragam hias sulur gelung, terdapat pada pertemuan antara dua gunungan, dan pinggiran gunungan. Ragam hias bunga teratai, pandan, kepala gajah, kolam air, batu karang, dan disebelah kanan terlihat stilasi naga Cina. Ragam ini sangat banyak variasinya dan terdapat didalam gunungan itu sendiri. 

Pada contoh ragam hias diatas sangat jelas diketahui bahwa pengembangan stilasi flora dari bunga teratai sangat sangat menonjol. Baik pengembangan dari bunga teratai menjadi ragam yang geometris, sampai kepada ragam hias yang sangat natural. Tampak pula stilasi kepala gajah yang berbelalai dan bentuk naga Cina. Selain itu kala makara atau juga disebut kemamang memiliki ragam yang sangat banyak.

Ragam hias burung natural hanya ditemui satu buah saja, tetapi bentukan sayap banyak ditemui di tempat tempat lain. Ragam lain yang hadir adalah kolam air, bukit batu yang terkomposisi tiga-tiga. Secara keseluruhan ragam flora hadir lebih dominan. 

Bentuk segitiga yang demikian sangat dekat dengan pohon kehidupan khususnya dengan kekayon wayang. Bentuk segitiga ini sangat dekat dengan prinsip primordial masyarakatnya. Artinya ekspresi bentuk tiga sebagai manifestasi gunung, atau tempat bersemayam roh-roh suci

sangat terekspresi disini. Jadi meskipun secara garis keturunan unsur Cina seperti Putri Cempa dan Putri Cina adalah leluhur mereka, tatapi pengaruh Majapahit sangat sangat menonjol.

Pada contoh ragam hias di atas sangat jelas diketahui bahwa pengembangan stilasi flora dari bunga teratai sangat sangat menonjol. Baik pengembangan dari bunga teratai menjadi ragam yang geometris sampai kepada ragam hias yang sangat natural. Tampak pula stilasi kepala gajah, bentuk sepasang naga Cina Selain itu kala makara atau juga disebut kemamang memiliki ragam yang sangat banyak Ragam Hias burung natural hanya ditemui satu buah saja, tetapi bentukan sayap banyak ditemui di tempat-tempat lain. Ragam lain yang hadir adalah kolam air, bukit batu yang terkomposisi tiga-tiga. Secara keseluruhan ragam flora hadir lebih dominan Dari data yang ada ini jelas sekali bahwa unsur ragam yang hadir adalah ragam Majapahit.

Perbedaan yang sangat menonjol adalah pada panel terakhir dimana pada panel ini hanya hadir ragam sulur gelung saja, sedangkan ragam lain tidak hadir disini. Ditinjau dari ragam hiasnya, terlihat perbedaan sangat mencolok karena ragam di panel sebelumnya stilasi ragam masih mendekati kepada sifat natual, sementara ragam terakhir sudah sangat stilasi.

Apabila diamati lebih lanjut perbedaan sangat jelas bahwa semakin baru ragam itu dibuat maka semakin sederhana pula stilasi yang tampil pada gunungan tersebut. Ada satu indikasi menarik dengan hadirnya ragam kaligrafi Arab pada jirat maupun pada hiasan lain, sangat jelas menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh Islam di tempat tersebut, maka semakin sederhanalah ragam yang digunakan. 

𝙔𝙖𝙮𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙆𝙤𝙚𝙣𝙖 

Terbentuknya Yayasan Koena adalah untuk membantu Keluarga Trah Tjakraningrat dalam menginventarisir  barang² Peninggalan Kraton dan Keluarga terutama barang² bawaan  milik GKR Pembayun dari Kraton Surakarta Hadiningrat, yang menikah dengan RAA Mr Moh. Sis Tjakraningrat sebagai Bupati Bangkalan ke IV tahun 1948 - 1956.

Yayasan Koena terbentuknya sekitar tahun 1960an untuk menginventarisir dan mendata barang² tersebut diletakkan di Museum Aermata Buduran Arosbaya kemudian pada tahun 1980 Bupati ke VIII J. Soedjaki yang memerintah Kabupaten Bangkalan tahu 1971 - 1982 memindahkan barang² tersebut ke Kompleks Rumah Bupati Pendopo Agung Bangkalan, dan menjadi Museum Pemerintah Kabupaten Bangkalan. 

Selanjutnya pada tahun 1981 untuk melanjutkan keberadaan Yayasan Koena maka dibentuk Yayasan Asta Aermata Rato Ebhu Syarifah Ambami Buduran Arosbaya sampai sekarang yang Ketuanya adalah Robi Ilahi sebagai pengganti dari Ketua sebelumnya H. Moch. Zuhri. (Hidrochin Sabarudin)

SOSIALISASI DIGITAL MARKETING TERHADAP PELAKU UMKM DI DESA SAMARAN KECAMATAN TAMBELANGAN KABUPATEN SAMPANG

12/30/2023 Add Comment

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang sedang melakukan  program KKN Tematik melakukan sosialisasi terhadap Ibu-ibu PKK sekaligus pelaku UMKM di Desa Samaran Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. Mereka melaksanakan kegiatan Sosialisasi Digital Marketing yang dilaksanakan di rumah Kepala Desa Samaran dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai digital marketing dan dapat turut meningkatkan dan mengembangkan perekonomian Masyarakat sekitar.

Acara yang dihadiri oleh tim penggerak PKK dan beberapa pelaku UMKM di Desa Samaran yang diawali dengan sambutan dari Ibu ketua PKK Desa Samaran Ny. Siti Jamilah. “Semoga dengan ada nya kegiatan seperti ini dapat menambahkan pengetahuan mengenai digital marketing terhadap Masyarakat” tuturnya. Selanjutnya dilanjutkan sambutan dari Afrizal Shah selaku perwakilan dari Mahasiswa KKN.

Dibalik usaha yang ada terutama pada pihak UMKM ternyata banyak yang kurang memanfaatkan marketing secara digital atau memanfaatkan media online. Menurut Uswatun selaku pemateri banyak Masyarakat yang kurang mengerti mengenai manfaat dari digital marketing tersebut. “Masyarakat masih terbatas pengetahuan mengenai digital marketing, kebanyakan dari mereka hanya memasarkan produk mereka di tempat tinggal mereka, dan bekerja sama dengan beberapa mitra”, tambah Uswatun.

Dengan memanfaatkan digital marketing, pelaku UMKM dapat memasarkan produknya dengan jangkauan yang lebih luas. Mahasiswa KKN Tematik berharap, dengan adanya sosialisasi ini, UMKM di Desa Samaran dapat terbantu dan produk mereka dapat berkembang dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih baik lagi

Kebijakan Pendidikan Gibran Rakabuming Tanam Pendidikan Pancasila pada Anak Sejak Dini

12/19/2023 Add Comment
Urgensi Pendidikan Pancasila sejak dini memang sangat penting dilakukan, hal ini dikarenakan dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan agar generasi muda tidak tercabut dari akar budayanya sendiri dan agar mereka memiliki pedoman dalam berpikir serta bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan makna serta nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapat menghargai dan hidup dalam damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang. Hal ini yang menjadi salah satu fokus utama oleh calon presiden Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming selaku pasangannya.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan misi pertama yang akan dilakukan oleh Prabowo Subianto jika terpilih nanti sebagai Presiden. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Beliau juga menegaskan bahwa dirinya telah mengangkat sumpah membela Pancasilan dan UUD 1945 sejak masih muda dulu.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pancasila akan memberikan dampak sangat positif apabila nilai-nilainya ditanamkan sejak dini. Dengan demikian, anak bisa mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila, agar dia tumbuh menjadi anak yang mempunyai akhlak mulia yang mempunyai moral sesuai harapan bangsa.



Kebijakan Pendidikan Gibran Rakabuming 5 Aspek Pendidikan Pancasila yang Ditanamkan Sejak Usia Dini pada Anak


Mendidik anak artinya memberikan pengetahuan, pengarahan, dan pendampingan kepada anak terkait segala hal yang ada di sekitar lingkungannya. Mendidik anak rupanya juga diatur dalam pondasi Pendidikan Pancasila yang sebaiknya ditanamkan pada anak sedini mungkin. Apa saja kelima aspek Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan?

1. Penguatan Iman dan Akhlak Mulia

Pendidikan Pancasila bisa meningkatkan iman dan membentuk akhlak mulia jika ditanamkan sejak dini. Anak-anak sebagai individu, perlu diperkenalkan keyakinan beragama, pondasi agama ini diperkenalkan pertama kali oleh keluarga dan orang tua. Akhlak pribadi anak berkaitan dengan kebiasaan dan pembiasaan dari lingkungan di sekitar.

Anak diibaratkan sebagai kanvas putih yang siap “diwarnai” sesuai keinginan “pelukis” yang akan membentuknya. Hal itu sejalan dengan inisiatif Pelajar Pancasila yang diperkenalkan Kemendikbudristek.

2. Penghargaan terhadap Keragaman Budaya

Pendidikan Pancasila mengajarkan penghargaan terhadap keragaman budaya di Indonesia. Anak akan saling menghargai dan membantu membentuk budaya positif ketika memahami budaya di sekitar. Harus diperkenalkan dengan cara berkomunikasi yang baik, sehingga bisa melakukan interaksi dengan sesama tanpa harus melukai. Terkadang, permasalahan para milenial adalah kurang peka pada lingkungan sehingga memicu gesekan social.

3. Pendidikan Gotong Royong

Gotong royong adalah sikap untuk bekerja sama dalam melakukan kegiatan agar berjalan lancar, mudah, dan efisien. Melalui pengenalan nilai gotong royong, siswa akan memahami bahwa masalah atau tugas tertentu dapat diatasi secara bersama-sama. Hal itu melibatkan sikap kepedulian, kerjasama, dan berbagi.

Dalam pelaksanaannya, anak-anak diharapkan bisa memiliki sikap kolaborasi, peduli, empati, dan bisa berbagi dengan kawan dan lingkungan sekitar. Upaya ini untuk membentuk pribadi anak agar bisa bekerja sama dengan orang lain.

4. Pembentukan Sikap Mandiri

Pancasila membentuk karakter siswa agar tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas atau masalah. Anak diharapkan dapat bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar mereka. Aspek mandiri juga melibatkan kesadaran pribadi dalam menghadapi situasi yang dihadapi.

5. Pengembangan Kemampuan Penalaran Kritis

Kemampuan penalaran kritis tidak hanya bermanfaat selama masa sekolah, tetapi juga sangat berguna ketika mereka dewasa. Anak diajarkan memproses informasi secara objektif, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Anak wajib memiliki pemikiran yang kritis karena hal ini akan berkaitan dengan proses dan tahapan berpikir, mengambil keputusan, dan merefleksikan pemikiran dengan cara yang lebih luas.

Kebijakan Pendidikan Gibran - Gibran Rakabuming ini didukung dengan pernyataan beliau bahwa siap mempertaruhkan nyawanya demi membela demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia (HAM).

Gencarkan Layanan dan Digitalisasi BRI Jangkau Lapisan Masyarakat

11/25/2023 Add Comment
Sudah tahu belum kalau dengan digitalisasi perbankan di Indonesia, masyarakat kini memiliki akses yang lebih mudah dan efisien untuk mengelola keuangan mereka. Karenanya banyak bank di Indonesia yang dengan cepat mengadopsi digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas mereka.

Melalui layanan digitalisasi perbankan sebagai nasabah bank kita bisa memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik yang dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah secara mudah, cepat dan tentu sesuai dengan kebutuhan.

Hal ini memdahkan nasabah bank melakukan transaksi mulai dari registrasi, pembukaan rekening, transaksi perbankan (tarik tunai, transfer dan pembayaran), dan penutupan rekening, termasuk memperoleh informasi lain dan transaksi di luar produk perbankan, seperti nasihat keuangan (financial advisory), investasi, transaksi sistem perdagangan berbasis elektronik (e-commerce), dan kebutuhan lainnya dari nasabah bank.


Mudahkan Masyarakat BRI Gencarkan Layanan dan Digitalisasi


Transformasi digital telah mengubah cara masyarakat bertransaksi dan mengakses layanan perbankan, tetapi tantangan dalam literasi digital masih ada di beberapa segmen. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh segmen masyarakat dapat menikmati akses layanan perbankan dengan terus mendorong digitalisasi.

BRI terus berupaya meningkatkan efisiensi operasionalnya melalui strategi digitalisasi. BRI telah mengadopsi konsep "hybrid bank" yang memungkinkan mereka tetap melayani masyarakat yang mungkin belum sepenuhnya akrab dengan teknologi digital. Untuk mengatasi tantangan ini, BRI telah mengembangkan strategi "hybrid bank," salah satunya melalui AgenBRILink.

Agen ini bertugas untuk memahami karakteristik nasabah mikro dan hadir sebagai elemen penting dalam ekonomi serta kehidupan masyarakat. AgenBRILink tidak hanya beroperasi pada hari kerja, tetapi juga siap melayani masyarakat selama hari libur. Masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan melalui AgenBRILink.

Seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, serta layanan pembukaan rekening tabungan BSA dan pinjaman, serta berbagai transaksi lainnya. Saat ini, BRI telah berhasil mendirikan 666 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 59 ribu desa di seluruh Indonesia, mencakup 80% dari total desa.

Volume transaksi AgenBRILink selama Januari hingga Juni 2023 mencapai Rp675,8 triliun, atau setara dengan Rp1.300 triliun per tahun. Dari transaksi tersebut, BRI menerima fee based income sebesar Rp1,4 triliun setiap tahunnya, sementara agen-agen itu sendiri mendapatkan sharing fee 2 hingga 3 kali lipat dari fee based income.

Selain itu, BRI juga berhasil meluncurkan aplikasi super BRImo yang telah digunakan oleh 27,8 juta pengguna dengan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 76,3%. Transaksi melalui BRImo mencapai Rp1.896 triliun. Dengan lebih dari 100 fitur yang tersedia di dalamnya, BRImo diharapkan dapat terus memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

BRImo hadir sebagai mobile banking dengan berbagai ekosistem keuangan di dalamnya. Super Apps dan financial superstore dengan kemampuan transaksi lintas batas. BRImo pun memikat hati nasabah karena mampu menjawab kebutuhan nasabah dengan lebih dari 100 fitur di dalamnya.

Tidak heran, jika BRImo menjadi mobile banking yang paling banyak diunduh dan mendapat review positif. Di App Store mobile banking besutan BRI tersebut mendapat rating 4,7 serta mendapat sekitar 123.000 positif review. Di Google Play Store, BRImo mendapat rating 4,5 dan mendapat 1,1 juta positif review.

Di samping BRImo, transformasi digital BRI mampu membuahkan inovasi layanan bank dengan sistem keagenan berbasis sharing economy. BRI aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI).

Petugas ini aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital. Tugasnya pertama, mengajari masyarakat membuka rekening secara digital. Kedua, mengajari masyarakat bertransaksi secara digital. Ketiga, mengajari masyarakat untuk menjaga rekeningnya dari kejahatan digital.

Dengan fokus pada digitalisasi, BRI telah mengambil langkah penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk yang belum melek literasi digital, tetap dapat mengakses layanan perbankan dengan mudah dan efisien.

Terakhir, perbankan digital seringkali dapat menawarkan suku bunga yang lebih baik daripada bank tradisional karena biaya operasinya yang lebih rendah. Hasilnya, pelanggan dapat menghemat uang setiap bulan dengan beralih ke bank digital!

Bangkalan

Pamekasan

Sampang

Sumenep