Obyek Wisata Pulau Gili Labak di Sumenep - Pulau Madura

8/30/2015 Add Comment

Wisata Pulau Gili Labak 

 

Tidak banyak orang yang tau bahwa Pulau Madura tepatnya Kabupaten Sumenep memiliki sebuah pulau kecil nan cantik. Pulau Gili Labak termasuk dalam gugusan Pulau Madura yang terletak di daerah paling ujung timur. Pulau tersebut merupakan objek wisata alam yang bisa anda masukan dalam daftar favorit destinasi wisata anda selanjutnya setelah mengunjungi Pulau Gili Iyang dengan kadar oksigen tertinggi

Untuk bisa mencapai kesana anda mungkin harus sedikit bersabar karena jarak tempuh yang cukup jauh membuat waktu perjalanan yang lumayan lama serta perjalanan yang mengharuskan anda menyeberangi laut. Namun, anda tidak perlu khawatir meskipun jarak perjalanan yang ditempuh cukup jauh dan melelahkan, akses jalan menuju Kabupaten Sumenep sampai pelabuhan Kalianget sangat nyaman dan aman untuk dilalui kendaraan. Baik menggunakan kendaraan pribadi terlebih lagi menggunakan kendaraan umum karena sudah banyak kendaraan umum yang bisa mengantar anda ke tempat tujuan.

Obyek Wisata Pulau Gili Labak di Sumenep - Pulau Madura
Obyek Wisata Pulau Gili Labak - Kabupaten Sumenep

Bagi anda yang berasal dari luar Pulau Madura yang menggunakan kendaraan umum, anda bisa menyeberang melalui Pelabuhan Kamal. Dari Pelabuhan Kamal anda bisa menumpang bus mini menuju Kabupaten Sumenep yang berjarak sekitar 150 km. Namun sebelum sampai di Kabupaten Sumenep perjalanan anda mungkin akan sedikit terganggu karena anda harus turun berganti bus mini di Kabupaten Pamekasan. Setelah itu anda bisa kembali melanjutkan perjalanan dengan membayar tarif sekitar Rp. 25.000 sudah termasuk ganti bus mini dua kali.

Untuk anda yang ingin melalui Jembatan Suramadu dari Terminal Bungurasih Surabaya, anda bisa menumpang bus Patas dan menuju langsung ke Kalianget Kabupaten Sumenep tanpa harus berganti bus lagi. Tarif bus yang biasa dikenakan sekitar Rp. 45.000. Setelah sampai di pelabuhan Kalianget barulah anda mencari sewa perahu yang menuju Pulau Gili Labak.

Tidak ada kapal besar ataupun kapal Ferry seperti yang ada di pelabuhan pada umumnya. Anda hanya akan menggunakan perahu motor dengan ukuran yang cukup lebar dengan maksimal penumpangnya 30 orang saja. Tidak setiap waktu ada perahu motor yang siap mengantar anda, namun dengan seiring berjalan waktu apalagi sekarang Pulau Gili Labak semakin terkenal, ketersediaaan perahu motor untuk para wisatawan juga akan semakin ada. Waktu yang dibutuhkan selama penyeberangan sekitar 2 jam dengan tarif penyewaan perahu motor berkisar Rp. 400.000 - Rp. 500.000 itupun juga tergantung bagaimana anda pandai menawar harga sewa perahu.

Selain itu, untuk semakin memudahkan dan membuat perjalanan anda menuju Pulau Gili Labak terasa nyaman, anda bisa menggunakan jasa travel dengan fasilitas dan paket wisata yang ditawarkan oleh pihak travel. Saat ini juga sudah banyak jasa tour travel yang bisa anda pilih dengan penawaran harga yang sangat menarik tanpa harus merasa kebingungan lagi selama perjalanan dan tentunya jauh lebih praktis serta efisien waktu.
Selama dalam perjalanan menyeberang laut dari pelabuhan Kalianget menuju Pulau Gili Labak anda akan disuguhi oleh pemandangan laut biru, hembusan angin yang cukup kencang dan ombak laut yang menghempas perahu. Ada hal yang perlu kami ingatkan jika anda berencana untuk datang berkunjung ke Pulau Gili Labak, sebaiknya anda tidak berkunjung pada saat ombak sedang tinggi seperti pada bulan Agustus supaya perjalanan anda terasa aman juga nyaman.

Dengan luas wilayah hanya sebesar 5 hektar ini ternyata menyimpan pesona pemandangan yang sangat indah. Dengan besar pulau yang tidak terlalu luas ini pulau tersebut hanya ditinggali oleh sekitar 40 kepala keluarga. Anda pun bisa mengelilingi pulau ini cukup dengan waktu 30 menit saja apabila anda merasa penasaran dan tertarik.

Letaknya yang sedikit terpencil dan berada di paling ujung timur Pulau Madura ini mungkin akan membuat anda kesulitan menemukan sinyal handphone. Untuk bisa menemukan sinyal anda harus berdiri di tepian pantai.Walaupun begitu hal tersebut juga tidak menjamin anda bisa menemukan sinyal, sisi positifnya anda akan semakin fokus untuk menikmati keindahan Pulau Gili Labak tentunya.


Selain itu masih ada beberapa keterbatasan yang akan anda rasakan selain sulitnya menemukan sinyal handphone disini. Diantaranya adalah terbatasnya sumber mata air dan listrik di Pulau Gili Labak yang hanya menyala pada malam hari saja. Serta masih terbatasnya fasilitas – fasilitas umum yang ada seperti toilet umum, kamar mandi, ruang ganti dan penginapan.

Bagi anda yang ingin menginap, anda bisa memilih mendirikan tenda atau jika anda beruntung bisa menumpang menginap di salah satu rumah warga setempat. Di Pulau Gili Labak sampai saat ini hanya ada satu warung saja yang menjual makanan, makanan kecil dan minuman. Untuk lebih nyaman lagi anda bisa membawa bekal kebutuhan makanan dan minuman pribadi yang dibutuhkan selama menginap.

Pemandangan yang cantik nan jelita serta bentangan pasir putih, dan lautan biru yang landai mampu menyihir anda untuk tinggal berlama – lama di pulau kecil ini walaupun dengan segala keterbatasannya. Sekitar 50 meter sebelum berlabuh di bibir pantai, anda akan disuguhi dengan beningnya air laut dan gugusan terumbu karang yang sangat indah.

TOUR GUIDE WISATA PULAU GILI LABAK

Bagi anda para wisatawan yang memiliki hobi Snorkeling dan Diving menjadi pilihan Destinasi Objek Wisata Pulau Gili Labak yang sangat tepat. Ternyata pihak pengelola sudah menyediakan beberapa alat yang disewakan untuk bisa memuaskan hobi Snorkeling anda. Seperti Masker, Snorkel dan Fin, bagi anda yang tidak bisa berenang juga tidak perlu khawatir anda pun masih bisa menyewa alat pelampung atau Life Vest.

Anda harus mencoba kegiatan Snorkeling dan Diving ini selama anda berada di Pulau Gili Labak. Dengan begitu anda akan semakin merasa puas menikmati keindahan alam Pulau Gili Labak khususnya laut biru nan beningnya dengan sempurna. Beraneka ragam biota laut dan banyaknya titik terumbu karang di bawah laut menunggu untuk anda segera temui. Selama melakukan Snorkeling dan Diving diharapkan untuk berhati hati agar tidak menginjak maupun menyentuh terumbu karang agar tetap terjaga kelestariannya serta waspada terhadap binatang ubur-ubur, babi laut dan binatang berbahaya lainnya.

Letaknya yang berada di paling ujung timur dengan luas pulau yang tidak begitu besar ini menjadikan Gili Labak sebelumnya disebut dengan Pulau Tikus. Pulau indah nan cantik ini memang dipenuhi oleh tikus penyebabnya mungkin kala itu masih jarang orang yang bermukim disana. Hingga pada akhirnya pulau ini berganti nama dengan menjadi Gili Labak karena kecantikannya yang luar biasa melebihi nama sebelumnya, yakni Pulau Tikus.

Suasana pesisir pantai yang masih sangat alami lengkap dengan beraneka ragam kecantikan dan keindahan di Pulau Gili Labak ini sangat cocok bagi anda yang ingin merasakan sensasi Pulau pribadi. Selamat mencoba dan jangan lupa untuk menjaga kelestarian alam.

VIDEO LIPUTAN WISATA PULAU GILI LABAK - KABUPATEN SUMENEP


Obyek Wisata Bukit Pelalangan di Arosbaya - Bangkalan

8/28/2015 Add Comment

Wisata Alam Bukit Pelalangan


Kalau anda pernah tau atau bahkan sempat datang berkunjung ke Arizona yang terletak di Amerika Selatan. Bagaimana kalau kami ajak anda semua untuk datang melihat langsung “Arizona di Pulau Madura” ?. Anda pasti tidak percaya kalau di Pulau Madura terdapat sebuah objek wisata yang hampir menyerupai Arizona.

Jika di Arizona sana terkenal dengan bukit yang gersang namun sangat eksotis dan indah. Disini anda bisa menikmati sensasi wisata bukit lengkap dengan sejuknya suasana hutan yang masih alami. Objek wisata bukit Pelalangan ini merupakan salah satu alternatif destinasi wisata anda yang sangat menarik selain pantai, pegunungan maupun kuliner.

Bukit Pelalangan Arosbaya

Terletak di desa bherballuk, kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan dan masih dalam satu kawasan dengan Objek Wisata Religi Pesarean Rato Ebu. Tidak sulit untuk bisa sampai ke wisata bukit Pelalangan ini dan akses jalannya pun nyaman digunakan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Dari Pelabuhan Kamal anda hanya cukup mengemudikan kendaraan anda menuju arah kota Bangkalan setelah itu dilanjutkan ke kecamatan Arosbaya yang berjarak sekitar 15 km. Bagi anda yang melewati Jembatan Suramadu anda tinggal menuju Kota Bangkalan kemudian kecamatan Arosbaya. Setelah tiba di kecamatan Arosbaya anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju Pesarean Rato Ebu atau bisa juga bertanya ke warga sekitar.

Dengan menggunakan kendaraan umum dari arah Pelabuhan Kamal anda bisa naik L 300 dengan ongkos sekitar Rp. 15.000. Kemudian turun di pertigaan lampu merah Kecamatan Arosbaya dan kembali naik angkutan umum menuju Pesarean Rato Ebu. Bila anda melewati Jembatan Suramadu rute dan angkutan umum yang akan anda juga sama seperti bila dari arah Pelabuhan Kamal.

Bila sebelumnya masih tidak ada tarif masuk ataupun tarif parkir di wisata bukit Pelalangan ini, sekarang anda dikenakan tarif parkir saja. Untuk sepeda motor sebesar Rp. 3.000 dan untuk mobil anda harus membayar tarif parkir sebesar Rp. 20.000 saja.

Objek wisata bukit Pelalangan ini sebenarnya adalah bekas tambang batu kapur yang telah lama ada dan sampai sekarang dijadikan warga sekitar untuk menambang batu yang digunakan sebagai bahan bangunan. Sisa pahatan warga yang ada di bukit tidak sengaja membentuk sebuah relief yang sangat cantik. Selain itu warna bukit Pelalangan berbeda dengan bukit lainnya, bukitnya berwarna emas kecoklatan.

Bukan karena tempat ini adalah sebuah bukit anda tidak perlu khawatir akan merasakan cuaca yang panas seperti di wisata Bukit Kapur Jaddih. Di Bukit Pelalangan ini ditumbuhi oleh banyak tumbuhan paku dan dikeliling pepohonan rindang yang sangat senjuk.

Dari Pesarean Rato Ebu menuju Bukit Pelalangan ini anda akan melewati jalan kecil yang sedikit naik turun juga berkelok. Jarak yang ditempuh tidak jauh, sekitar 800 meter selama perjalanan anda akan disuguhi deretan rumah warga setempat dan hutan – hutan kecil yang sejuk dipandang mata.

Masuk ke dalam kawasan bukit, jalan pun mulai sedikit curam diharapkan anda untuk terus berhati – hati karena jalan di dalam bukit yang naik turun namun tetap asyik untuk dijelajahi. Sekumpulan kaum ibu maupun bapak yang sedang serius memahat batu juga akan anda temukan.

Wisata bukit Pelalangan ini menjadi destinasi wisata favorit juga menjadi salah satu surga spot mengambil foto bagi para fotografer atau yang hanya ingin berselfie saja. Bukan hanya itu saja, bukit Pelalangan ini dijadikan sebagai salah satu spot menarik untuk mengambil foto Pre Wedding yang cukup keren. Jadi, anda jangan terkejut bila ditengah – tengah perjalanan menyusuri bukit ada pasangan calon pengantin yang sedang berfoto.

Semakin ke dalam anda akan di suguhi pemandangan yang semakin menakjubkan pula, di dalam bukit juga terdapat beberapa gua yang bisa anda masuki. Bekas pahatan warga yang berbentuk persegi panjang dan kotak – kotak semakin menambah eksostis bukit Pelalangan ini. Selain gua, di dalam bukit juga banyak ditemukan tebing – tebing dengan kedalaman yang berbeda – beda ukurannya dengan warna hampir kecoklatan tidak seperti batu kapur lazimnya yang berwarna putih seperti yang berada di Wisata Bukit Kapur Desa Jaddih.

Sudah bisa dipastikan setiap sudut di dalam bukit memiliki keindahan tersendiri yang mampu membuat anda tersihir dan bisa berlama – lama menikmatinya. Namun sayangnya masih belum ada fasilitas – fasilitas umum yang terdapat di sekitar bukit, seperti toilet, musholla, tempat ganti pakaian atau tempat penjual makanan dan minuman.

Wisata Bukit Pelalangan ini sungguh masih sangat alami dan masih belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah setempat. Mungkin dikarenakan pemerintah daerah setempat masih konsen dengan wisata religi Pesarean Rato Ebu. Oleh karena itu kami tetap terus mengajak dan menghimbau untuk selalu menjaga kebersihan, keharmonisan dan keasrian bukit Pelalangan bersama.

VIDEO LIPUTAN WISATA BUKIT PELALANGAN AROSBAYA



Obyek Wisata Pantai Nepa di Kabupaten Sampang

8/19/2015 Add Comment
Sulit dibayangkan bahwa Pulau Madura diam – diam menyimpan sebuah pantai yang begitu indah. Pantai ini memiliki keindahan hampir sama dengan keindahan pantai Kuta yang berada di Pulau Dewata sana. Terletak di Kabupaten Sampang, tepatnya di desa Batioh Kecamatan Ketapang. Meskipun letaknya sedikit terpecil namun anda tidak perlu khawatir dengan akses jalan menuju arah pantai. Apalagi setelah anda membutikan sendiri keindahan Pantai ini.

Pantai Nepa biasa masyarakat sekitar menyebutnya, Pantai Nepa menjadi satu kawasan dengan Objek Wisata Hutan Kera Nepa. Untuk bisa sampai ke Pantai Nepa ada dua pilihan akses jalan yang bisa anda pilih, terutama bagi anda yang berasal dari luar Pulau Madura.

Obyek Wisata Pantai Nepa di Kabupaten Sampang
Wisata Alam Pantai Nepa Sampang

Membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dengan jarak sekitar 90 km bagi anda yang menggunakan Tol Suramadu, dengan memutar melewati Kota Sampang. Untuk jarak yang lebih dekat dan waktu yang tidak lama anda bisa melewati Kota Bangkalan lalu menuju arah Pantura dan jarak yang harus ditempuh sekitar 70 km dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Angkutan umum pun sudah banyak tersedia sepanjang akses perjalanan menuju objek wisata Pantai Nepa. Dengan membayar sekitar Rp. 15.000 tentunya tarif harga bisa berubah sewaktu waktu. Untuk angkutan umum yang akan anda tumpangi sudah tersedia bus mini, bus patas atau kendaraan sejenis L 300 yang bisa anda pilih.

Letaknya yang termasuk dalam kawasan Pantura menambah daya tarik tersendiri bagi Pantai Nepa ini. Selama diperjalanan anda akan disuguhi jejeran pantai dan laut lepas, laut Jawa. Setelah tiba di tempat lokasi anda masih harus berjalan lagi sekitar satu km dari arah pintu gerbang wisata Hutan Kera dan Pantai Nepa ini.

Jalan yang akan anda lewati memang sedikit agak berlubang juga dipenuhi oleh bebatuan kecil. Namun setelah itu anda akan disuguhi pemandangan eksotis dari aliran sungai yang di kelilingi oleh hutan bakau. Aliran sungai yang berkelok masih begitu indah, begitu sejuk dan sangat alami, sensasi yang ditawarkan hampir mirip seperti di Green Canyon.

Pantai Nepa ini sungguh sangat indah, masih sangat alami karena jarang tersentuh oleh jamahan tangan orang. Hamparan pasirnya sangat nyaman di pandang mata, deburan ombak membuat perasaan menjadi tenang dan ditambah hembusan angin serta udara sejuk dari pepohonan yang berasal dari Hutan Kera Nepa yang terletak tepat bersebelahan dengan Pantai Nepa. Anda juga bisa bermain air atau berenang di tepi pantai.

Selain itu anda juga bisa bermain – main dengan sekumpulan monyet yang berada di dalam kawasan Hutan Nepa. Bisa juga sekedar duduk santai dibawah pepohonan yang rindang sambil bersabar menunggu untuk bia menikmati senja di sore hari. Semakin menjelang sore hari pemandangan yang bisa anda nikmati semakin indah juga mempesona. Bagi anda para wisatawan yang suka dengan ketenangan sepertinya pantai Nepa menjadi salah satu destinasi objek wisata yang cocok untuk bisa anda pilih.

Selain itu anda juga tidak diminta tarif ketika memasuki kawasan Pantai Nepa ini, anda hanya cukup membayar tarif parkir sebesar Rp. 3.000 saja per kendaraan. Pantai Nepa ini bisa menjadi pilihan destinasi objek wisata yang begitu mempesona bagi anda yang berkunjung ke Pulau Madura selain Pantai Cemara atau Pantai Lombang di Sumenep tentunya.

Kami juga tidak lupa mengingatkan anda untuk selalu bisa berperilaku baik dan menjaga keasrian kawasan Hutan Kera dan Pantai Nepa bersama setidaknya dengan membuang sampah pada tempatnya.

VIDEO LIPUTAN WISATA PANTAI NEPA DI KABUPATEN SAMPANG - PULAU MADURA



Obyek Wisata Pantai Rongkang di Kwanyar - Bangkalan

8/17/2015 Add Comment
Pulau Madura yang memiliki letak geografis di Laut Jawa utara ini tidak mengherankan lagi bila memiliki banyak sekali pantai yang indah. Jika biasanya sebuah pantai terkenal dengan pasir putihnya yang lembut untuk dipijaki atau sekedar bisa bermain – main pasir. Kami mengajak anda untuk datang berwisata ke salah satu pantai di Pulau Madura yang dipenuhi dengan bebatuan cadas.

Pantai ini terletak persis di sebelah timur jembatan Suramadu atau sekitar 35 km dari arah kota Bangkalan, tepatnya di desa Kwanyar Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Warga sekitar menyebut pantai penuh bebatuan ini dengan sebutan pantai Rongkang. Dengan akses jalan yang sudah diperbaiki dan sudah tidak berlubang lagi bisa dengan mudah anda lalui menuju Pantai Rongkang.

Pantai Rongkang

Bagi anda yang berasal dari luar Pulau Madura anda dapat memilih dua akses jalan yakni, menggunakan kapal untuk menyeberang ke pelabuhan Kamal atau melewati Jembatan Suramadu. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bisa sampai di Pantai Rongkang dari pelabuhan Kamal yang berjarak sekitar 12 km. Jika anda melewati Jembatan Suramdu perjalanan menjadi lebih singkat hanya sekitar 15 menit atau berjarak kurang lebih 5 km saja.

Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bisa memilih menggunakan kendaraan umum yang sudah banyak tersedia. Ada sejenis bis dan bis mini yang siap mengantar anda yang jelas dengan tarif harga yang berbeda. Tarif yang biasa dipakai berkisar dari Rp. 5.000 sampai dengan Rp. 20.000 saja.

Meskipun dipenuhi dengan banyak bebatuan besar anda tidak perlu khawatir akan kecewa setelah datang berkunjung. Pantai Rongkang merupakan salah satu pantai di kabupaten Bangkalan yang masih sangat alami dengan banyaknya pohon rindang yang tumbuh subur disekitar pantai. Meskipun begitu tumbuhan atau pepohonan liar masih bisa anda temukan. Pemandangan pantai lepas Laut Jawa Utara dan selat Madura semakin menambah indah dan menantang.

Asal Nama Rongkang


Nama pantai Rongkang sendiri berasal dari kata “Ngrongkang” yang dalam bahasa Indonesianya disebut berlubang. Proses alam pada batuan laut yang landai dan membuatnya menjadi berlubang. Cuaca disekitar Pantai terkadang cukup terik pada siang harinya, namun jika malam tiba menjelang anda akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indah dan eksotis.

Letak pantai Rongkang yang bersebelahan dengan Jembatan Suramadu dan pelabuhan Kamal menjadi nilai lebih tersendiri. Pantulan sinar dari lampu – lampu di sekitar jembatan dan lampu – lampu kapal yang hilir mudik di pelabuhan menambah eksotis pemandangan. Disekitar pantai terdapat sebuah bukit yang tidak begitu tinggi, sekitar 25 meter dari atas permukaan laut. Anda bisa naik ke atas bukit agar bisa leluasa menikmati pemandangan yang ada di Pantai Rongkang.

Sebagian besar pasir di pantai Rongkang ini ditutupi batu batu kecil namun tidak sama sekali mengurangi keindahannya, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang sudah pernah datang. Hal unik lainnya dari pantai Rongkang adalah anda harus melewati sedikit bebatuan berbentuk tebing yang agak curam untuk bisa sampai ke pantai. Menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi anda yang penasaran ingin datang kesini.

Video Liputan Wisata Pantai Rongkang



Kuliner Rujak Timun Kuah Petis Ikan di Kecamatan Sepulu

8/15/2015 Add Comment
Terletak tidak jauh dari Pantai Siring Kemuning atau sekitar lima km arah selatan anda akan tiba di salah satu kecamatan di kabupaten Bangkalan yakni, kecamatan Sepulu. Sepulu, nama kecamatan ini memang unik karena hampir mirip dengan nama salah satu bilangan. Kecamatan Sepulu merupakan daeran pesisir pantai dan sebagian besar penduduk kecamatan Sepulu sudah bisa dipastikan berprofesi sebagai nelayan.



Rumah – rumah penduduk berdiri saling berdempetan satu dengan lainnya. Terletak berdekatan dengan bibir pantai serta ditambah populasi penduduk yang cukup padat menjadikan kecamatan Sepulu tak ubahnya seperti daerah pesisir pantai yang sesak. Gang – gang kecil akan banyak anda temui bila anda datang berkunjung ke kecamatan Sepulu.

Sambil berjalan menelusuri gang – gang kecil yang sangat padat dengan rumah penduduk, anda akan menemukan salah satu gang kecil tempat penjual Rujak Timun atau yang kerap disebut "Jheg Temon" oleh masyarakat setempat. Sebenarnya Rujak Timun yang ada di kecamatan Sepulu ini tidak jauh berbeda dengan Rujak yang ada di beberapa daerah Pulau Madura lainnya.

Baca Juga: Rujak Pandi di Sepulu

Rasa asin, pedas dan gurih dalam Rujak Timun sepertinya tetap mewakili lidah masyarakat Madura yang terkenal sangat suka sekali dengan rasa asin. Rujak Timun (Mentimun) terdiri dari irisan – irisan buah buahan segar seperti Bengkoang, Jambu Air, Mangga dan tidak lupa Mentimun. Petis yang digunakan untuk membuat Rujak Timun khas kecamatan Sepulu ini berbeda dengan petis yang digunakan dalam pembuatan rujak pada umumnya.

Petis yang digunakan tetap terasa asin dan gurih namun sedikit amis karena terbuat dari ikan segar yang diolah menjadi petis, selain itu tekstur petisnya encer sekali.

Dengan menambahkan irisan cabe rawit ke dalam kuah petis maka Rujak Timun siap di hidangkan. Selain dari rasa yang sedikit amis dan tekstur petis yang encer sekali ternyata Rujak Timus khas kecamatan Sepulu ini memiliki keunikan sendiri dalam penyajiannya.

Biasanya jika kita membeli Rujak sudah siap untuk langsung disantap, maka kali ini anda harus turun tangan sendiri untuk mengupas dan memotong buah buahannya. Penjual Rujak Timun hanya akan membuat kuah petisnya dan menyiapakan buah buahannya saja. Sensasi mengupas buah buahan sendiri ini yang menjadi daya tarik bagi pembeli Rujak Timun khas kecamatan Sepulu. Terasa seperti sedang membuat Rujak sendiri bukan membeli rujak.

Selain di santap dengan irisan buah buahan ternyata kuah petis dari ikan juga bisa disajikan dengan makanan kecil lainnya. Seperti Sosis Mie, Tempe bumbu Goreng, Gimbal Jagung, Telur Puyuh atau makanan olahan dari ikan lainnya. Selain kuah petis ikan anda juga dapat mecoba kuah sup ikanTongkol. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi Rujak Timun kuah petis ikan khas kecamatan Sepulu ini sungguh murah, tidak akan menguras kantong saku anda.

Berada di pesisir pantai menjadikan masyarakat Sepulu tidak kehilangan akal untuk mengolah hasil menangkap ikan untuk hanya dijual saja, tapi di jadikan jenis kuliner lainnya, petis ikan dan sup ikan Tongkol contohnya.

VIDEO LIPUTAN RUJAK TIMUN KUAH PETIS IKAN


Obyek Wisata Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan

8/15/2015 Add Comment
Jika anda ingin merasakan sensasi yang berbeda dan langka saat berwisata, kami mengajak anda untuk datang berkunjung ke salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Pamekasan. Objek wisata ini dikenal dengan Api Tak Kunjung Padam yang terletak tepatnya di desa Larangan Tokol, kecamatan Tlanakan kabupaten Pamekasan.

Membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan jarak 4 km dari pusat kota Pamekasan untuk bisa sampai di objek wisata Api Tak Kunjung Padam ini. Tentunya dengan akses jalan yang sangat baik untuk bisa dilewati kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari akses Tol Suramadu anda membutuhkan waktu sekitar kurang lebih dua jam perjalanan.

Bila anda memilih menggunakan kendaraan umum sudah banyak bus mini dan bus patas yang bisa anda pilih dengan membayar harga sekitar Rp. 15.000 saja. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menempuh jarak sekitar kurang lebih 800 meter dari jalan raya.

Sama dengan namanya Api Tak Kunjung Padam merupakan sebuah objek wisata berupa semburan api yang tidak akan pernah bisa padam sekalipun diguyur air. Salah satu keajaiban api abadi yang masih terdapat di Pamekasan ini sudah sangat terkenal khususnya pada masyarakat sekitar. Nyala api yang berasal dari bawah permukaan tanah ini seperti nyala api kompor gas yang muncul ke atas permukaan tanah.

Menikmati Nyala Api Tak Kunjung Padam


Anda tidak perlu khawatir semburan nyala api akan melebar ke tempat lainnya karena nyala api hanya hidup disekitar tanah yang telah dilingkari pagar. Semakin anda menggali tanah yang terdapat di dalam area lingkaran pagar maka semakin besar semburan nyala api yang dihasilkan.


Anehnya lagi, jika anda menggali tanah di luar area yang telah dipagari maka tidak akan ada dapatkan semburan nyala api. Dengan 50 titik semburan nyala api yang ada di area lingkaran padam kami tetap mengingatkan anda untuk selalu berhati – hati utamanya bagi anda yang membawa anak kecil.

Semburan nyala api yang seperti nyala kompor dan bertekanan udara ini sering dimanfaatkan masyarakat sekitar dan pengunjung untuk memasak. Di sekitar area objek wisata Api Tak Kunjung Padam ini banyak pedagang yang menjual jagung untuk bisa di bakar di atas semburan nyala api. Hasilnya sama seperti jika anda membakar jagung di atas tungku api seperti pada umumnya, cukup sekitar beberapa menit saja jagung pun matang. Sebenaranya tidak hanya jagung saja, anda bisa memasak bahan lainnya misal saja memasak telur ceplok.

Sudah pernah dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui kandungan gas dari semburan nyala api yang terdapat di objek wisata Api Tak Kunjung Padam ini, namun hasilnya nihil tidak ditemukan kandungan gas apapun.


Konon ramai terdengar sebuah cerita lama dan sangat dipercaya oleh warga sekitar bahwa sejarah semburan nyala api atau api alam tersebut pertama kali ditemukan oleh Ki Moko dan sebuah sumber air belerang di dusan Jangkah, Ki Moko merepukan seorang yang terkenal sakti di Madura pada kala itu.

Selain unik dan aneh Objek Wisata Api Tak Kunjung Padam ini menawarkan sensasi berwisata yang memang berbeda dengan objek wisata lainnya. Tidak banyak kita jumpai wisata seperti ini, mungkin bisa dikatakan masih langka di Indonesia dan hanya ada di Pulau Madura tepatnya kabupaten Pamekasan.

Obyek Wisata Pantai Siring Kemuning di Tanjung Bumi

8/10/2015 Add Comment

Pantai Siring Kemuning


Pantai menjadi salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh banyak orang. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sekali pulau juga dianugerahi pantai – pantai cantik yang juga indah. Salah satunya Pulau Madura yang ternyata diam – diam menyimpan begitu banyak pantai yang cantik. Selain Pantai Lombang di Sumenep yang terkenal kecantikannya dengan pasir putih dan jejeran pohon Cemara, Bangkalan yang merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura menawarkan anda sensasi keindahan pantai.

Wisata Pantai Siring Kemuning - Kecamatan Tanjung Bumi - Bangkalan

Pantai Siring Kemuning adalah salah satu pantai yang ada di Bangkalan. Pantai yang terletak sekitar 41 km sebelah utara daya dari kota Bangkalan, tepatnya terletak di desa Macajah Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan. Dari Bangkalan kota membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk bisa sampai ke pantai Siring Kemuning dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Untuk akses jalan dari Bangkalan menuju pantai anda mungkin akan merasa sedikit terganggu karena banyak badan jalan yang rusak cukup parah dan bergelombang. Dikarenakan akses jalan menuju pantai sering dilewati oleh banyak kendaraan besar sejenis truck Fuso yang mengangkut muatan yang berat. Namun, setelah tiba di pantai Siring Kemuning anda akan melupakan rasa lelah selama di perjalanan.


Untuk menuju pantai bisa anda tempuh dengan angkutan umum sejenis mobil Carry atau L 300 yang sudah tersedia hanya dengan membayar sekitar Rp. 7000 saja per orang. Wisata Pantai Siring Kemuning menyimpan pesona pantai yang begitu indah dan masih sangat alami dengan pasir lembut juga halus bila dipijaki. Walaupun begitu ternyata pesona keindahan pantai Siring Kemuning belum bisa menarik pemerintah kabupaten setempat untuk di kelola secara profesional. Fasilitas seperti toilet umum, tempat duduk, arena bermain atau jenis fasilitas pantai lainnya yang biasa anda temui di pantai – pantai lainnya.

Untuk bisa masuk dan menikmati pesona pantai Siring Kemuning yang masih sangat alami ini anda cukup membayar Rp. 3.000 saja. Uang retribusi pembayaran digunakan penduduk sekitar untuk merawat kelestarian pantai. Selain itu penduduk sekitar juga menyediakan toilet umum yang ada di dalam rumah mereka bagi para pengunjung pantai.

Disekitar pinggir pantai terdapat banyak penjual makanan dan minuman yang berdiri sangat sederhana. Namun kami juga menyarankan agar anda membawa makanan dan minuman sendiri supaya tidak kebingungan bila ternyata makanan dan minuman yang dijual disana tidak sesuai dengan selera anda.

Satu hal yang menjadi daya tarik kuat dari pantai Siring Kemuning ini adalah deburan ombak pantai yang mampu membuat tenang pikiran. Hembusan dan semilir angin pantai yang sangat sejuk, walaupun begitu para pengunjung diminta untuk tetap senantiasa waspada saat bermain – main di tepi pantai karena gulungan ombak yang cukup kuat untuk menarik ke tengah pantai.

Jejeran pohon – pohon rindang dan sejuk menyambut kedatangan para pengunjung sejak awal memasuki gerbang pantai Siring Kemuning ini. Siring Kemuning merupakan destinasi wisata pantai yang menarik, yang masih asri, sederhana dan sangat sejuk pastikan menjadi destinasi wisata anda selanjutnya ya.

VIDEO LIPUTAN PANTAI SIRING KEMUNING

Wisata Religi Pesarean Sultan Abdul Kadirun Bangkalan

8/08/2015 Add Comment

Pendiri Masjid Agung dan Ahli Strategi Perang


Selain Pesarean KH. Moh. Kholil Bin Abdul Latief, obyek wsiata religi yang juga wajib dikunjungi oleh peziarah adalah Pesarean Sultan Abdul Kadirun. Pesarean yang terletak ditengah-tengah jantung Kota Bangkalan tepatnya dijalan protokol Sultan Abdul Kadirun yang berada satu area dengan Masjid Agung Bangkalan. Didalam pesarean terdapat banyak makam-makam keramat yang masih satu garis keturunan dengan raja-raja Madura Barat.

Sosok Sultan Abdul Kadirun sejatinya bernama asli Raden Maulana Abdul Kadir. Beliau adalah putra kedua dari 13 bersaudara hasil pernikahan Raden Abduh alias Sultan Abdurahman Cakra Adiningrat I (1780-1815) dengan istri keduanya bernama Raden Ayu Saruni. Selain Raja yang ahli agama dan khusuk, tetapi juga populer sebagai seorang ahli strategi dan takti perang. Beliau, terutama di masa mudanya, kerap kali secara langsung memimpin pasukan ke medan tempur, baik ketika melawan tentara kolonial Inggris maupun sejumlah kerajaan di Pulau Jawa dan Sulawesi. Beliau juga sebagai penggas berdirinya Masjid Agung Bangkalan.

Kunjungan Abdi Dalem Keraton Solo ke Makam Sultan Abdul Kadirun

Bagi komunitas masyarakat Kota Bangkalan, situs makam keramat yang satu ini bukanlah hal yang asing lagi. Maklum, kompleks makam tua peninggalan abad ke 18 ini, lokasinya tepat berada di belakang Masjid Agung Kota Bangkalan. Selain itu, Pasarean Sultan Abdul Kadirun, demikian warga perkotaan biasa menyebutnya, juga kerap dijadikan jujukan Umat Islam di lingkup perkotaan untuk berziarah dan tirakatan.

Terutama setiap malam Jumat, atau hari-hari besar keagamaan Islam, setidaknya ada belasan Umat Islam di Kota Bangkalan dan sekitarnya, selalu menyempatkan diri berziarah dan berdo’a di cungkup Pasaren Sultan Abdul Kadirun ini.

Demikian pula, rombongan bus pariwisata dari luar daerah, sesekali juga menyempatkan diri berkunjung dan berziarah ke Pasarean Sultan Abdul Kadirun. Biasanya, kunjungan sporadis itu dilakukan rombongan peziarah seusai menunaikan Sholat Dhuhur atau Asyar di Masjid Agung Kota Bangkalan, setelah mereka menyelesaikan kunjungan ke Pasarean KH Moh Kholil Bin Abdul Latief.

Itu sebabnya, meskipun gaung popularitas Pasarean Sultan Abdul Kadirun belum bisa diesetarakan dengan aura Pasarean KH Moh Kholil Bin Abdul Latief, Pasarean Aermata, Makam Agung dan Situs Purbakala Bukit Geger, namun situs makam keramat yang satu ini, patut pula diperkenalkan sebagai salah satu obyek wisata religi andalan Kabupaten Bangkalan.

Ada beberapa alasan logis mengapa kebijakan itu patut diaktualisasikan. Diantaranya, lokasi Pasarean Sultan Abdul Kadirun dinilai amat strategis, karena tepat berada di jantung kota Bangkalan. Jelasnya, situs makam keramat ini ada di tepi jalan protokol Sultan Abdul Kadirun. Lokasinya juga tepat berhadapan dengan kompleks taman bunga dan dua kompleks alun-alun Kota Bangkalan.

Selain itu, posisi Pasarean Sultan Abdul Kadirun juga berdekatan dengan pusat perbelajaan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Jalan A Yani, Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan Trunojoyo. Juga tidak terlalu jauh dari rumah dinas Bupati dan pendopo kabupaten sebagai pusat pemerintahan.

Karena lokasinya yang strategis itu, Pasarean Sultan Abdul Kadirun jadi terkena imbas dari keindahan ekosistem Kota Bangkalan, yang sudah enam kali sukses menyabet anugerah Adipura. Jika malam tiba, suasana kompleks Masjid Agung dan Pasarean Sultan Abdul Kadirun, seakan ikut larut dalam pendar sinar warna-warni lampu perkotaan.

Dengan demikian, siapapun peziarah dari luar daerah yang berkunjung ke Pasarean Sultan Abdul Kadirun, baik itu dalam bentuk perorangan maupun rombongan pariwisata, secara otomatis juga akan menikmati keelokan ekosistem Kota Bangkalan dengan gemerlap lampu hiasnya yang cukup eksotis. Mereka yang ingin berbelanja sebaneka kebutuhan, termasuk mencicip aneka kuliner khas Bangkalan, juga bisa diperoleh dengan mudah. Sebab belasan mini market, toko serba ada ( toserba), restoran, rumah makan, warung tradisonal, sejumlah kios souvenir arts, dan bahkan sejumlah prasarana penginapan, banyak bertebaran di sekitar lokasi Pasarean.

Itu sebabnya, sekali lagi, adalah hal yang logis jika Pasarean Sultan Abdul Kadirun di jantung perkotaan, juga patut dab layak diposisikan sebagai salah satu obyek wiasata religi kebanggaan Kabupaten Bangkalan. Terlebih, meski masih terbatas, situs Pasarean Sultan Abdul Kadirun, mulai dikenal oleh para peziarah dari luar Pulau Madura. Terutama, para peziarah dari sejumlah Kabupeten dan Kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI-Jakarta dan sekitarnya.

Ahli Strategi dan Taktik Perang

Semasa hidupnya tempo dulu, Sultan Abdul Kadirun alias Pangeran Adipati Cakra Adiningrat II (1815-1847), tidak hanya dikenal sebagai sosok Raja yang ahli agama dan khusuk, tetapi juga populer sebagai seorang ahli strategi dan takti perang. Beliau, terutama di masa mudanya, kerap kali secara langsung memimpin pasukan ke medan tempur, baik ketika melawan tentara kolonial Inggris maupun sejumlah kerajaan di Pulau Jawa dan Sulawesi. Lalu siapa sebenarnya sosok Sultan Abdul Kadirun ? inipun cukup menarik untuk kita simak.

Sultan Abdul Kadirun sejatinya bernama asli Raden Maulana Abdul Kadir. Beliau adalah putra kedua dari 13 bersaudara hasil pernikahan Raden Abduh alias Sultan Abdurahman Cakra Adiningrat I (1780-1815) dengan istri keduanya bernama Raden Ayu Saruni. Dengan demikian, bisa dipastikan di sini bahwa secara hirarki, silsilah Sultan Abdul Kadirun masih tergolong garis keturunan dari Ki Demung Plakaran, Raden Pragalbo dan Ki Pratanu alias Panembahan Lemah Duwur yang situs makamnya menyatu di kompleks Makam Agung, serta keturunan para Raja Madura Barat yang situs makamnya berada di kompleks Paseran Aermata, Kecamatan Arosbaya.

Semasa mudanya, Raden Maulana Abdul Kadir dikenal sebagai sosok lelaki yang cakap, cerdas serta memiliki kebugaran pisik yang prima. Beliau yang kaprah pula disebut Raden Tumenggung Mangku Adinirat, juga populer sebagai Muslim yang alim, serta memiliki kepakaran dalam menyusun strategi dan taktik perang.

Sayangnya, saat itu Kerajaan Bangkalan sudah berada di bawah kendali Pemerintah Hindia Belanda. Itu sebabnya, sebagai ahli strategi dan taktik perang, Raden Maulana Abdul Kadir yang usianya masih sangat muda, kerap kali dimintai bantuan Pemerintah Hindia Belanda untuk memadamkan pemberontkan di berbagai daerah di luar Pulau Madura.

Ketika usianya baru beranjak 22 tahun, atau tepatnya pada tahun 1880 Masehi, misalnya, dimintai bantuan untuk memimpin 500 bala tentara Kerajaan Bangkalan dalam perang Belanda melawan Inggris dalam pertempuran yang dikenal dengan sebutan Perang Ciligcing di Batavia ( sekaran Jakarta). Berkat kehebatannya dalam memimpin pasukan di medan tempur, pada tahun 1881 Masehi Abdul Kadir kemudian mendapat hadiah berupa Talam (Nampan) Emas.

Karena kealiman dan kecakapannya diberbagai bidang itu, dua tahun kemudian, tepatnya ketika Abdul Kadir berusia 25 tahun, beliau diangkat sebagai Raja Muda ( Ratoh Magang) dengan gelar Pangeran Adipati Cakra Adiningrat II, sebagai persiapan untuk menggantikan tahta ayahnya Sultan Abdurahman Cakra Adiningrat I. Ketika berstatus Raja Muda itulah, Abdul Kadir selalu dimintai bantuan Pemerintah Hindia Belanda untuk ikut memadamkan api pemberontakan yang banyak terjadi di luar Pulau Madura.

Pada tahun 1886 Masehi, misalnya, Raden Maulana Abdul Kadir kembali turun memimpin pasukan Kerajaan Bangkalan menuju medan tempur di Cirebon, Jawa Barat. Kali ini, Abdul Kadir yang memimpin bala tentara kerajaan berkekuatan 1000 prajurit, diminta ikut memadamkan api pemberontakan Raden Bagus Idun yang sangat ditakuti Belanda. Berkat jasanya di medan tempur yang satu ini, Abdul Kadir kembali mendapat hadiah. Kali ini berupa sebilah keris bergagang emas dan bertabur intan.

Pada tahun 1815 Masehi, Sultan Abdurahman Cakra Adingrat I wafat. Saat itulah, Raden Maulana Abdul Kadir yang sudah berusia 37 tahun, lalu dinobatkan menjadi Raja Bangkalan. Beliau yang sebelumnya bergelar Pangeran Adipati Cakra Adiningrat II, mendapat gelar tambahan Pangeran Adipati Seco Adiningrat III.Prosesi penobatan beliau ini tepat bersamaan dengan pengemabalian kembali kekuasaan Inggris kepada pemerintah Hindia Belanda.

Setelah naik tahta, kepakaran Raden Maulana Abdul Kadir dalam menyusun strategi dan taktik perang kembali diuji. Kali ini, tepatnya pada tahun 1824 Masehi, Gubernur Jenderal Pemerintah Hindia Belanda, Va Der Capellen, meminta Abdul Kadir untuk membantu memadamkan pemberontakan Sultan Bone di Sulawesi.

Dalam perang Bone ini, Kerajaan Bangkalan mengirim bala tentara berkekuatan 900 pasukan bersenapan bedil, 600 pasukan bersenjata tombak, 80 pasukan berkuda, serta membawa dua buah meriam. Hanya saja, dalam pertempuran di Bone, Raden Maulana Abdul Kadir tidak turun langsung memimpin pasukan di medan perang. Dia memasrahkan kepemimpinan perang kepada putranya yang kedelapan Pangeran Suryo Adingrat ( Pengeran Sorjeh), dibantu calon putra mahkota Pangeran Adipati Seco Adiningrat IV ( Pangeran Yusuf), serta salah seorang menantunya Pangeran AtmojoAdiningrat.

Sementara Raden Maulana Abdul Kadir, dalam perang kali ini, hanya berperan sebagai pengatur strategi dan taktik perang dari balik layar. Setelah tujuh bulan berjibaku dalam perang Bone, Pasukan Kerajaan Bangkalan akhirnya di tarik pulang ke Madura. Beberapa tahun kemudian, bala tentara dari Kerajaan bangkalan kembali dikirim ke Yogyakarta. Kali ini, Raden Maulana Abdul Kadir dimintai bantuan untuk ikut meredam perlawanan Pangeran Diponogero yang sangat alot dan ditakuti Pemerintah Hindia Belanda.

Begitulah beberapa kisah sejarah yang menggambarkan seputar kepakaran Raden Maulana Abdul Kadir alias Pangeran Adipati Cakra Adiningrat II dalam menyusun strategi dan taktik perang selama menjadi penguasa Kerajaan Madura Barat Bangkalan. Sayangnya, beliau yang sejatinya amat anti penjajahan, dengan amat terpaksa harus memenuhi setiap permintaan bantuan penjajah Belanda, karena di era pemerintahan beliau Kerajaan bangkalan memang tengah berada di bawah kendali Pemerintah Hindia Belanda.

LOKASI WISATA RELIGI MAKAM SULTAN ABDUL KADIRUN BANGKALAN


Resep dan Cara Membuat Topak Ladeh Khas Madura

8/06/2015 Add Comment
Topak Ladeh di kenal sebagai menu makanan wajib yang harus tersedia ketika momen Hari Raya Ketupat tiba, khususnya bagi masyarakat Bangkalan. Namun ternyata tidak semua orang bisa membuat Topak Ladeh karena proses pembuatannya yang agak rumit. Sebenarnya bumbu bumbu dasar yang di gunakan dalam pembuatan Topak Ladeh ini tidak jauh berbeda dengan bumbu bumbu untuk membuat makanan sejenis lainnya.

Cara Membuat dan Resep Topak Ladeh Madura

Percaya kah anda bahwa hanya sedikit saja orang yang bisa membuat Topak Ladeh dengan rasa yang sempurna ?. Mitos ini sudah akrab sekali di telinga masyarakat Bangkalan, banyak yang telah mencoba membuat tapi terasa belum mantap. Jika anda penasaran untuk mencoba membuatnya langsung kami sudah siapkan daftar bumbu dan cara pembuatannya untuk anda semua.

Baca Juga: Topak Ladeh Kuliner Khas Pasca Idul Fitri Orang Madura

Resep Membuat Masakan Topak Ladeh

Bahan I :
- 1 Kg Daging Sapi segar
- ½ Kg Kacang Panjang
- 2 buah Kelapa
- ½ Kg Telur Ayam
- 1 Kg sayur Manisa
- ½ Kg Jeroan
- Santan Kelapa 400 Ml

Bahan II :
- 15 biji Bawang Merah
- 5 biji Bawang Putih
- 10 biji Cabe Merah besar di buang bijinya
- Kunyit sebesar ibu jari
- Lengkuas ukuran dua ibu jari
- Kunci seruas
- Tiga butir Kencur
- Kayu Manis seruas
- Ketumbar ukuran 3 sendok makan
- Jinten ukuran 1 sendok makan
- Merica ukuran 1 sendok teh
- Jahe seruas
- 1 butir Pala
- 2 batang Serai Digeprek
- 5 Lembar Daun Jeruk Purut
- Garam secukupnya
- Penyedap bumbu
- Bawang Goreng untuk taburan

Bahan III (Sambal Kacang Panjang) :
- 1 Ons Biji Kacang Panjang

Cara Membuat Topak Ladeh


Langkah Pertama :
1. Daging beserta Jeroan di masak sampai empuk, setelah itu Daging dan Jeroan di potong. Bila anda menggunakan Usus, Usus di ikat dengan tali Rafia fungsinya supaya isi Usus tidak keluar. Sisa air rebusan Daging dan Jeroan di simpan untuk di jadikan kaldu.

2. Telur Ayam di kukus hingga matang, lalu angkat dan kupas telur hingga bersih kemudian telur di goreng.

3. Sayur Kacang Panjang di potong dengan ukuran sekitar 6 cm, kemudian di ikat dan masing – masing ikatannya di isi 5 potong sayur Kacang Panjang kemudian di kukus hingga matang cukup 10 menit saja.

4. Sayur Manisa di kukus, di potong sesuai selera tapi biasanya tidak terlalu kecil ukurannya.

Langkah Kedua :
1. Kelapa di parut kemudian di goreng kering tanpa minyak sampai Kelapa berubah warna menjadi coklat tua.

2. Ketumbar, Jinten, Merica di goreng kering tanpa minyak (di sangrai ) sampai harum kira – kira dua menit saja dengan api kecil. Sisihkan dulu.

Kemudian campur Kelapa yang sudah di goreng tadi dengan Ketumbar, Jinten, Merica yang juga sudah di goreng. Setelah dua bahan tersebut tercampur biasanya masyarakat Bangkalan memiliki kebiasaan menghaluskan dengan cara di tumbuk, namun jika anda tidak ingin repot dan merasa capek anda cukup menggilingnya saja. Tergantung anda memilih cara yang bagaimana, yang penting Kelapa di haluskan sampai mengeluarkan minyak.

Langkah Ketiga :
1. Bawang Merah, Bawang Putih, Lengkuas, Kunyit, Kencur, Jahe di goreng setengah matang, kemudian di haluskan.

2. Setelah halus bumbu kembali di goreng sampai benar – benar matang.

Langkah Keempat :
Biji Kacang Panjang di sangrai hingga kering kemudian di haluskan dengan cara di tumbuk atau di giling campuri garam dan bumbu penyedap agar rasanya nikmat.

Langkah Kelima :
Siapkan Panci besar ukuran 2 Kg, masukkan kaldu daging sisa rebusan tadi, Potongan Daging dan Jeroan, masukkan bumbu kelapa yang sudah di haluskan tadi, masukkan bumbu merah yang sudah di goreng sampai benar – benar matang, Serai, Kayu Manis, Daun Jeruk Purut, Pala masak menjadi satu. Setelah mendidih tambahkan penyedap sesuai selera kemudian masukkan santan kelapa lalu masak hingga matang.

Cara Penyajian Topak Ladeh:

Dalam satu piring tata irisan Ketupat sebanyak delapan irisan bisa juga sesuai selera, taruh masing masing dua iris Daging dan Jeroan, tata juga irisan sayur Manisa, irisan telur goreng, satu ikat Sayur Kacang Panjang kemudian siram dengan kuah Topak Ladeh lalu taburi bawang goreng, sediakan Sambal Kacang Hijau di samping piring. Topak Ladeh pun siap di sajikan di atas meja.

Kuliner Khas Sewel di Kecamatan Socah - Bangkalan

8/04/2015 Add Comment
Jika anda berkesempatan untuk berwisata ke pulau Madura tidak ada salahnya jika mencoba salah satu tempat wisata kuliner yang hanya ada disini. Tepat di desa Bargan Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan ada satu tempat wisata kuliner yang sangat khas dan tidak bisa di temukan di tempat lainnya. Kuliner yang satu ini menjadi favorit masyarakat desa Bargan.

Kuliner Sewel Socah

Desa Bargan, ini tempatnya sedikit terpencil, Kecamatan Socah sendiri terletak di tengah – tengah antara Kecamatan Bangkalan dengan Kecamatan Kamal. Bila anda menggunakan Tol Suramadu anda tinggal memilih arah menuju Kamal, dengan jarak tempuh sekitar 13 km. Sedangkan bagi anda yang memilih menggunakan transportasi kapal laut, anda hanya tinggal menancap gas menempuh jarak sekitar 6 km saja.

Di kenal dengan rasanya yang gurih, renyah dan crispy membuat makanan yang akrab di sebut Sewel ini banyak di cari orang tak terkecuali mereka yang berasal dari luar desa Bargan. Sewel merupakan makanan yang berbahan baku dari tepung kanji dan campuran Udang. Bagi anda yang berasal dari daerah Jawa Barat mungkin tidak akan asing lagi melihat penampakan Sewel ini. Sewel sekilas memang mirip dengan Cireng makanan khas Jawa Barat.

Beda dengan Cireng, Sewel terkenal lebih gurih dan jauh lebih crispy. Sewel merupakan sejenis camilan yang biasa di santap dengan bumbu rujak. Rasa Sewel yang gurih, kenyal di dalam dan crispy di luarnya yang di padu dengan bumbu rujak menghasilkan rasa yang beraneka ragam ketika berada di dalam mulut anda.

Rasa udang di dalamnya sungguh terasa. Kuliner Sewel ini biasa di bandrol dengan harga yang sangat murah sekali yaitu hanya Rp. 500 per biji. Jadi, tidak heran bila banyak sekali orang yang rela untuk mengantri membeli Sewel. Sekali membeli setiap orang biasanya telah memesan dengan jumlah yang banyak sekali, minimal sekitar 50 biji pesanan. Namun, jika anda hanya ingin membeli di bawah 50 biji Sewel saja tidak ada masalah.

Bila bulan Ramadhan tiba Sewel menjadi salah satu cemilan favorit saat berbuaka puasa tiba, Sewel sangat mudah di temukan karena penjual Sewel “dadakan” selalu memenuhi jalanan kecamatan Socah.

Ada dua jenis Sewel yang bisa anda pilih ketika sedang membeli. Sewel jenis pertama di masak dengan cara langsung di goreng setelah adonan di cetak. Sedangkan Sewel jenis kedua di masak dengan cara sedikit berbeda dan porsi daging Udang di dalam adonan yang lebih banyak. Setelah adonan jadi Sewel jenis kedua ini tidak langsung di goreng melainkan di kukus terlebih dahulu, kelebihan Sewel jenis kedua ini bisa langsung anda santap setelah di kukus tanpa perlu harus di goreng lagi. Namun, bagi anda pecinta jenis cemilan crispy anda tingal meminta kepada penjual untuk di goreng lagi.

Sewel sangat cocok di santap dalam keadaan yang masih hangat di cocol dengan bumbu rujak, membuat waktu bersantai anda terasa semakin sempurna.

Wisata Monumen Tugu Arek Lancor di Pamekasan

8/03/2015 Add Comment
Monumen menjadi salah satu lambang kebanggaan berbentuk sebuah bangunan pada setiap daerah, tak terkecuali dengan Kabupaten Pamekasan. Kabupaten terbesar yang ada di Pulau Madura ini memiliki monumen khusus berbentuk tugu. Monumen yang bernama Monumen Arek Lancor ini merupakan simbol yang sengaja di bangun sebagai wujud penghargaan dan penghormatan bagi semua pejuang yang berjuang membebaskan Pamekasan dari penjajah Belanda kala itu.

Wisata Monumen Arek Lancor di Pamekasan

Monumen Arek Lancor ini berada tepat di tengah kota Pamekasan di apit oleh dua bangunan rumah ibadah, yakni Masjid Agung Asy Syuhada’ Pamekasan yang berada di sebelah barat dan Gereja Maria Ratu Para Rasul yang berada di sebelah timur. Dari sini saja sudah jelas terlihat dan bisa di gambarkan bagaimana tingginya sikap toleransi yang berada tumbuh di tengah – tengah masyarakat Kabupaten Pamekasan.

Di sekitar monumen bisa kita temukan taman kota yang kerap di jadikan tempat berkumpul, bermain, atau sekedar menghabiskan waktu bersantai bagi para pemuda pemudi. Lokasinya yang sangat strategis membuat Monumen Arek Lancor ini tidak pernah sepi di kunjungi. Hampir setiap event besar, acara kebudayaan maupun parade tingkat kabupaten ataupun tingkat propinsi diadakan di sekitar Tugu Arek Lancor ini.

Arti dari Monumen Arek Lancor Pamekasan


Sama halnya dengan monumen – monumen yang ada di daerah lainnya, Monumen Arek Lancor yang di bangun di maksudkan agar para generasi muda Pamekasan tidak akan pernah lupa bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan. Bertempur dengan seluruh raga dan kemampuan demi masa depan yang cerah generasi berikutnya.

Monumen Arek Lancor ini berbentuk tugu, Arek Lancor sendiri jika dalam bahasa Indonesia di kenal sebagai sebuah alat tajam sedangkan Arek dan Lancor memiliki perbedaan khususnya pada fungsinya bagi para masyarakat Pamekasan. Dua alat tajam yang berada di puncak monumen ini melambangkan nilai – nilai etnik masyarakat Pulau Madura khususnya masyarakat Pamekasan yang terkenal dengan keras, tegas dan berani dalam mempertahankan hak mereka.

Selain di kenal dengan nilai etnik yang keras, tegas dan berani kabupaten Pamekasan ini merupakan kabupaten yang sangat menjunjung nilai – nilai agama. Khususnya agama Islam yang menjadi agama mayoritas di kabupaten Pamekasan. Hal ini bisa di wakili dengan lebih memperhatikan kembali bentuk simbol Monumen Arek Lancor yang sekilas mirip dengan lafadz Allah.

Terdapat lima simbol Arek dan Lancor yang bertengger tegap di puncak tugu monumen, berwana kuning emas dan berbentuk melengkung tajam menatap langit yang menambah kesan keras, tegas dan berani masyarakat Pamekasan juga tentunya masyarakat Pulau Madura pada umumnya.


VIDEO ACARA SEMALAM DI MADURA  DI TUGU AREK LANCOR

Lokasi GPS Monumen Arek Lancor Pamekasan