Kuliner Khas Madura di Bulan Ramadhan - Tajin Rujak dan Tajin Mie

6/11/2016
Bulan Ramadhan telah tiba, sudah seminggu umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa tidak terkecuali dengan masyarakat Madura yang sebagian besar beragama islam. Setiap bulan Ramadhan tiba ada beberapa hal-hal dan kebiasaan unik yang menjadi khas atau kebiasaan. Seperti kegiatan bagi-bagi takjil, buka bersama, sholat tarawih, tadarus Al Qur’an hingga puncaknya nanti sholat Idhul Fitrih. Selain kegiatan-kegiatan tersebut ada satu kebiasaan yang paling banyak dilakukan masyarakat Madura yakni berburu menu buka puasa.

Kegiatan berburu menu untuk berbuka puasa ini adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Setiap sore hari atau dua jam sebelum waktu berbuka tiba masyarakat ramai-ramai pergi keluar rumah membeli kudapan berbuka. Selain itu para penguasaha kuliner baik yang sudah berskala besar maupun masih usaha rumahan juga ramai menggelar dagangan mereka di sepinggir jalanan kota.

Di setiap kabupaten yang ada di Pulau Madura yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep selalu rutin membuka stand-stand di sekitar pendopo masing-masing Kabupaten. Stand ini banyak digunakan para penjual menu berbuka puasa yang berkumpul menjadi satu supaya mudah dijangkau oleh masyarakat.


Menikmati Tajhin Mie dan Tajhin Rojhâk Khas Ramadhan


Ada banyak jenis menu berbuka puasa yang dijual baik itu makanan, minuman dan camilan. Dari semua menu berbuka puasa yang disediakan ada beberapa menu buka puasa yang hanya muncul pada saat bulan Ramadhan saja. Di Madura khususnya Kabupaten Bangkalan memiliki menu makanan berbuka puasa yang sangat khas. Beberapa diantaranya adalah Bubur Rujak atau yang biasa disebut Tajhin Rojhâk dan Bubur Mie yang dalam bahasa Madura-nya disebut Tajhin Mie.

Dua Menu makanan berbuka puasa tersebut menjadi salah satu panganan favorit selama bulan puasa. Bubur Rujak atau Tajhin Rojhâk sendiri memiliki rasa yang bermacam-macam tapi yang jelas tidak ada rasa manisnya seperti bubur pada umumnya. Bubur yang digunakan pada Tajhin Rojhâk ini adalah bubur lemak yang memiliki rasa gurih.

Bubur lemak ini terbuat dari beras yang dimasak dengan air dan diberi tambahan kaldu daging beserta daging juga tulang sapi. Rasa lemak dari bubur berwarna putih tersebut berasal dari kaldu daging sapi yang sangat nikmat sekali. Diatas bubur lemak ditaburi dengan acar mentimun yang khas dengan warna kuning dan rasa kecut yang pas di mulut.


Selain acar mentimun, bubur lemak juga ditaburi dengan mie kuning yang sudah dimasak terlebih dahulu. Bubur Rujak atau Tajhin Rojhâk akan semakin sempurna dengan tambahan rujak khas Madura, bukan rujak yang ada di Pulau Jawa dengan rasa manis. Rujak dengan rasa gurih, asin dan sedikit manis dari petis ikan khas Madura juga.

Isian rujak sendiri terdiri dari irisan mentimun, potongan tahu goreng, sayur kangkung dan kecambah putih yang sudah dikukus. Jika biasanya rujak menggunakan campuran buah-buahan kali ini untuk Bubur Rujak sengaja tidak diberi. Rujak yang sudah jadi ditaruh diatas bubur lemak yang sudah ditaburi dengan acar mentimun dan mie kuning. Rasanya jangan ditanya, sedap sekali.

Sedangkan untuk Bubur Mie atau Tajhin Mie sendiri terdiri dari bubur lemak putih diberi taburan mie kuning dan acar kuning mentimun. Rasanya yang gurih sedikit segar dan terasa kecut dengan tambahan acar mentimun. Berbuka puasa dengan menyantap bubur menjadi salah satu kegemaran masyarakat yang ada di Bangkalan.

Dalam keadaan perut masih kosong memang sebaiknya pertama kali diisi dengan makanan yang lembut dan hangat supaya perut tidak kaget sehingga sakit. Untuk harganya sendiri Tajhin Mie dan Tajhin Rojhâk ini sangat murah cukup 5000 teman-teman sudah bisa menikmatinya. Para penjual Tajhin Mie dan Tajhin Rojhâk ini agak sedikit susah ditemukan.


Salah satu penjual Tajhin Mie dan Tajhin Rojhâk yang masih bertahan dan berjualan setiap bulan Ramadhan biasa berjualan di daerah Injing-injing. Tepatnya di Jalan KH. Lemah duwur depan Trisno Motor. Setiap pukul tiga sore mereka sudah menggelar dagangannya dan jangan heran kalau banyak orang yang mengantri untuk membeli. Karena katanya dua menu bubur untuk berbuka puasa ini hanya bisa ditemukan dalam bulan puasa terutama Tajhin Rojhâknya.

Bagaimana, teman-teman penasaran dan kangen untuk berbuka puasa dengan Kuliner Tajhin Mie dan Tajhin Rojhâk ini?. Jangan ragu untuk mencoba dan datang langsung, kita sarankan untuk sediakan waktu lebih awal supaya tidak kehabisan.


Tour Travel Pulau Madura

Sebarkan

Komentar Facebook

Artikel Terkait

Previous
Next Post »