Sejarah, Tradisi dan Kontes Sapi Sonok di Madura

10/24/2015
Pulau Madura begitu terkenal dengan warisan wisata budayanya yakni Kerapan Sapi. Ajang internasional ini mampu menarik beribu penonton untuk datang. Minggu lalu empat kabupaten di Madura serentak mengadakan Kerapan Sapi untuk mendapatkan perwakilan yang akan kembali di pertandingkan pada Kerapan Sapi Piala Presiden pekan depan.

Bulan ini juga ada pertandingan yang melibatkan sapi, tapi bukan Kerapan Sapi, melainkan Sapi Sonok. Sapi Sonok adalah kontes kecantikan sepasang sapi betina, wisata budaya ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu. Namun rupanya Tradisi Sapi Sonok tidak seterkenal Kerapan Sapi, jadi masih asing di dengar masyarakat.


Berbeda dengan Kerapan Sapi yang mengandalkan kecepatan sapi untuk berlari kencang di arena lapangan. Sepasang sapi betina yang ada di karnaval budaya lebih menonjolkan keindahan dan keserasian pasangan sapi. Dengan penuh hiasan di badan sapi seperti sepasang pengantin, kemudian berjalan berlenggak – lenggok mengikuti alunan musik tradisional dari Gong, Terompet dan Kenong.


Setiap tahun selalu diadakan konten Sapi Sonok dengan mendatangkan sapi sapi terbaik dari seluruh wilayah Pulau Madura. Sapi juga menjadi identitas Pulau Madura yang sudah sangat terkenal dimana saja. Kontes Sapi Sonok ini hampir berbarengan dengan Kerapan Sapi yang rutin diselenggarakan.

SEJARAH SAPI SONOK MADURA

Sapi Sonok juga memiliki cerita sejarah sendiri, dimulai dari kebiasaan para petani di Kabupaten Pamekasan dalam merawat sapi ternak mereka. Setiap sore sapi - sapi betina ini dimandikan setelah itu ditali pada tonggak kayu dan kemudian berjejer rapi.

Rupanya hal ini menjadi keisengan para petani untuk melakukan sebuah pemilihan sapi tercantik, termulus dan terbaik. Lambat laun, kontes – kontes kecil inipun berkembang menjadi kontes tingkat desa, kecamatan dan kabupaten dan sejak saat itu sapi - sapi peserta kontes itu dinamai sapi sonok.

Dalam kontes Sapi Sonok ini memang menggunakan sapi betina karena sapi jantan lebih banyak digunakan pada Kerapan Sapi. Jika awalnya kontes Sapi Sonok ini hanya dinilai dari segi fisik saja dengan berjalannya waktu terjadi perubahan dalam penilaian. Selain segi fisik, sepasang sapi betina ini juga akan dinilai dari penampilan aksesorin yang digunakan dan keserasian.

Tidak jauh berbeda dengan Kerapan Sapi rupanya konten Sapi Sonok ini menjadi ajang pamer gengsi antar peserta. Pemenang kontes Sapi Sonok juga tidak kalah dengan Sapi Kerapan dengan harga jual yang melambung tinggi. Harga Sapi Sonok bisa mencapai ratusan juta dan bisa menjadi lebih mahal lagi tergantung dari tingkat kualitasnya.


Jadi tidak heran jika Sapi Sonok juga dipanggil dengan sapi elit di Madura karena harga jualnya yang ratusan juta tersebut. Untuk masalah perawatan sehari – hari rupanya Sapi Sonok tidak jauh berbeda dengan Sapi Kerapan. Untuk bisa menghasilkan sepasang Sapi Sonok yang terbaik dibutuhkan ketelatenan, waktu dan pastinya biaya yang tidak sedikit.

Sebelum bisa tampil di kontes Sapi Sonok, sapi – sapi tersebut telah dilatih sejak usia 3 tahun dengan perlakuan khusus dan nutrisi makanan yang terbaik. Setiap seminggu sekali sapi – sapi tersebut rutin diberi jamu yang telah dicampur dengan sekitar 15 butir telur. Bisa dibayangkan saja selain cantik mempesona sepasang Sapi Sonok juga kuat.

Selain itu ada perlakuan khusus lainnya yang didapat para sapi – sapi ini mereka dimandikan dengan shampo dan sabun. Tidak tanggung – tanggung para pemilik sapi juga kerap mendatangkan dokter hewan setiap 3 bulan sekali guna memeriksa kesehatan sapi mereka. Tidak hanya itu saja, ternyata aksesoris yang digunakan dalam kontes Sapi Sonok bisa mencapai harga ratusan ribu.

Semakin tidak diragukan lagi kalau Pulau Madura menyimpan berjuta keindahan dan keeksotisan sebuah pulau. Mari kunjungi Pulau Madura, temukan langsung keindahan alamnya, keramahan masyarakatnya dan rasa spiritualisme yang begitu kuat.


Tour Travel Pulau Madura

Sebarkan

Komentar Facebook

Artikel Terkait

Previous
Next Post »