Pesan Bapak Wagub Jawa Timur, Optimis di Tengah Keterbatasan!

1/04/2021
Tidak dipungkiri semenjak pandemi Covid-19 ini banyak sekali perubahan yang terjadi, dengan terpaksa kita harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Semua perubahan itupun menghasilkan masalah yang tidak sepele, mulai dari masalah ekonomi, kesehatan hingga tantangan dalam dunia pendidikan.

Namun, dampak yang paling memprihatikan dari adanya pandemi ini yakni perekonomian rakyat yang 'kalang kabut'. Sejak ada wabah virus corona, banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya, bahkan tak sedikit pula perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dalam situasi seperti ini, banyak orang yang beralih berjualan online untuk menghasilkan uang. Tren kerja di masa depan akan sepenuhnya berbasis digital. Apalagi sudah mulai banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan Work from Home yang mungkin akan semakin mengubah tren ini.




Wagub Jawa Timur Ajak Masyarakat Tetap Produktif di Masa Pandemi


Realistis di tengah keterbatasan, kira-kita itulah yang menjadi inti perbincangan sore itu bersama bapak Wakil Gubernur Jawa Timur Emir Dardak. Ya, provinsi Jawa Timur juga tidak terlepas dengan dampak pandemi saat ini. Pandemi Covid-19 mengubah pembangunan ketenagakerjaan nasional menjadi lebih kompleks karena banyak bermunculan sejumlah tantangan baru.

Diketahui data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sebanyak tiga juta tenaga kerja terdampak pandemi. Mayoritas pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah mereka yang berusia 15-29 tahun atau masuk pada angkatan kerja muda. Millenial tidak bisa berdiam diri dan pasrah dengan keterbatasan saat ini.

Bagi mereka yang memiliki passion atau bakat terpendam yang ingin dieksplor, dengan berbagai platform media sosial atau media di internet lainnya, kamu bisa menjual hasil karya di sana dengan biaya yang relatif kecil, bahkan bisa dibilang gratis.

Kalau ada bakat atau paham digital marketing, bukan tidak mungkin hasil karya kita akan dikenal lebih luas dan laku keras. Bagi generasi millenial yang mengalami PHK, ini bukan soal passion lagi, tapi dapat menjadi pekerjaan utama untuk tetap berpenghasilan di tengah pandemi ini.

Kabar baiknya bagi masyarakat Jawa Timur terutama para millenial yang tertarik untuk menjadi freelance saat ini Pemprov Jawa Timur telah menghadirkan program MJC atau Millenial Job Center. Menurut Bapak Wagub saat ini realitanya mencari pekerjaan tidaklah mudah. Namun, freelancer ini mampu bekerja secara independen mencari klien dan tidak terkekang oleh perusahaan.

Saat ini semua aspek berbasis digital, sehingga punya banyak peluang di bidang ekonomi kreatif dengan konsep freelance atau bekerja lepas. Di sini MJC menjembatani antara generasi milenial yang berbakat di bidang ekonomi kreatif (talent) dan perusahaan yang membutuhkan sumber daya di bidang tersebut (client).

Begitu pula yang terjadi pada dunia pendidikan saat ini, sudah hampir satu tahun lamanya para siswa harus belajar daring dari rumah. Tentu ada tantangan dalam pembelajaran model jarak jauh ini, jika biasanya para siswa mendapat penjelasan langsung dari guru tapi sekarang terpaksa menggunakan fasilitas aplikasi meeting online seperti Zoom salah satunya.

Salah satu masalah yang dihadapi ialah biaya kuota internet yang tidak murah, terlebih di tengah konsidi perekonomian saat ini. Tentunya menjadi beban bagi para wali murid, bukan hanya para siswa da orang tua tapi guru-guru juga mendapat tantangan baru di masa pembelajaran daring ini. Beban para guru juga bertambah, mempersiapkan materi pembelajaran dengan sistem digital bagi sebagi besar guru bukan hal yang mudah.

Dalam bincang sore kemarin Bapak Wagub memberi solusi dengan menggunakan sistem pre recording atau merekan materi pembelajaran supaya bisa diunduh dan dipelajari oleh para siswa di rumah. Kemudian saat sesi Zoom tiba semua siswa sudah siap dengan materi yang akan dibahas, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih maksimal dan tidak buang-buang waktu juga kuota internet.

Bapak Wagub juga berharap selama masa pandemi ini para siswa bisa menerapkan skill Independent Learner atau Pembelajaran Mandiri. Di sini siswa diminta untuk mandi dalam belajar, tidak harus menunggu perintah dari guru. Lebih kreatif dalam memecahkan soal dan tugas yang diberikan dan memiliki prioritas dalam belajar.

Tidak mudah memang, tapi kita semua mampu menjalani semua keterbatasan ini dengan tetap optimis dan berbesar hati. Rasa optimisme yang coba disalurkan oleh Bapak Wagub sore itu menjadi amunisi baru untuk para content creator yang hadir dan tentunya untuk semua yang sudah membaca tulisan ini. Tetap optimis di masa pandemi, ya.


Tour Travel Pulau Madura

Sebarkan

Komentar Facebook

Artikel Terkait

Previous
Next Post »