Mengenal Kesenian Tari Topeng Dalang Asal Sumenep

11/30/2018 Add Comment
Teman-teman sudah pernah dengar tentang Tari Topeng?. Kalau Tari Topeng dari Sumenep sudah pernah dengar dan tahu belum?. Nah, minggu kemarin kami Tim Gerbang Pulau Madura berkesempatan meliput salah satu kesenian dari Kabupaten Sumenep yang hampir dilupakan namun sekarang mulai ditampilkan kembali.

Tari Topeng atau yang juga dikenal dengan Seni topeng merupakan bentuk kesenian teater rakyat tradisional yang paling kompleks dan utuh. Hal tersebut disebabkan dalam kesenian topeng mengandung unsur cerita, unsur tari, unsur musik, unsur pedalangan dan unsur kerajinan.


Sehingga bentuk kesenian ini, dianggap paling pas untuk digunakan sebagai media dakwah dengan tanpa menghilangkan unsur hiburannya yang kental dengan aroma kerakyatan. Khusus di Sumenep Madura, seni topeng yang dikenal dengan Topeng Dalang Madura ada 2 versi, yaitu versi Salopeng dan versi Kalianget. 

Sejarah Topeng Dalang Sumenep


Awal masuknya Topeng Dalang ke keraton dibawa ke Madura oleh Adipati Wiraraja, seorang pangeran dari kerajaan Hindu Singasari di Jawa Timur, dikirim ke Sumenep oleh Raja Kertanegara sekitar tahun 1270. Pada masa Adipati Wiraraja, kehidupan keraton di wilayah Madura tidak selalu stabil.

Tampuk kekuasaan kaum bangsawan silih berganti, bahkan keraton merekapun jatuh bangun. Dengan runtuhnya keraton dari segi politik maupun ekonomi, seni keraton Madura yang dipengaruhi kebudayaan Jawa itu punah dengan sendirinya pada awal abad ke-20.

Rupanya situasi seperti itu tidak terlalu menguntungkan bagi kehidupan Pertunjukan Topeng Dalang, sebagai Pertunjukan milik kaum bangsawan, yang asing dikalangan rakyat. Namun dengan berkurangnya pengaruh kaum bangsawan yang sebagian pemain Topeng Dalang berasal dari keraton, mereka dapat kembali ke lingkungan rakyat dan mengembangkannya di masyarakat umum.

Kemudian, menurut Soetrisno (1981-1982: 24-29, 61; dalam Bouvier, 2002: 112) yang menitikberatkan peran bahasa pada seni topeng dalang Madura: di keraton, yang digunakan adalah dialek Jawa Timur, sedangkan di desa yang digunakan adalah bahasa Madura.

Mengenal Lebih Dekat Topeng Dalang Sumenep


Topeng Dalang ini saat dimainkan diiringi dengan klenengan yang dimainkan oleh Nayogo. Kesenian tradisionl Suemenep ini juga sering dipentaskan di TMII dan TIM bahkan juga dipentaskan di berbagai negeri, diantaranya Belgia, Prancis,  Jepang, dan Amerika Serikat. Selain untuk dipentaskan, keserian ini juga sering ditampilkan saat ada ruwat (rokat).

Namun dari sekian pertunjukan Topeng Dalang yang masih ada di wilayah Kabupaten Sumenep, ada salah satu pertunjukan Topeng Dalang  yang masih eksis dan unik pada bentuk dan gaya pertunjukannya. Setiap seniman Topeng Dalang memiliki berbagai motivasi-motivasi yang menjadikan bentuk dan gaya di masing-masing daerah berbeda.

Perbedaan gaya tersebut dapat dilihat dari gerak, iringan, tekstur tokop/topeng dan tata busana. Bentuk dan gaya pertunjukan yang masih berpegang teguh pada tradisi terdapat pada Sanggar Topeng Dalang Budi Sasmito Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget. Sementara Topeng Dalang pada umumnya semakin hari semakin surut pertunjukannya. 


Penyebabnya adalah karena masyarakat lebih memilih pertunjukan yang membawakan cerita keseharian, misalnya pertunjukan Ludruk dan Ketoprak. Dalam setiap pementasan, seluruh pemain Topeng Dalang serta para penari didominasi pemain laki-laki. Setiap pementasan dibutuhkan penari sebanyak 15 sampai 25 orang dalam setiap lakon, yang dipentaskan semalam suntuk.

Adapun aksesoris yang dibutuhkan para pemain meliputi, Taropong, Sapiturung, Ghungseng, Kalong (kalung) Rambut dan Badung, sedangkan untuk pemeran wanita, aksesoris tambahan berupa, Sampur, Kalung Ular, Gelang dan Jhamang. Topeng Dalang Madura yang ada di Sumenep ini dibagi menjadi 2 versi, yaitu versi Salopeng dan versi Kalianget.

Tari Topeng Dalang ini sekarang kerap tampil untuk menyambut para tamu yang datang. Bukan itu saja jika ada festival yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Sumenep Tari Topeng Dalang menjadi salah satu suguhan kepada para penonton utamanya masyarakat Sumenep sendiri.

Besar harapan kami agar budaya Tari Topeng Dalang Sumenep ini bisa tetap lestari sampai kapan pun. Terpenting lagi generasi milenial Madura kenal dan tahu tentang Tari Topeng Dalang. Yuk, teman-teman kita jaga dan lestarikan Tari yang sudah lama ada di Sumenep ini.

Kuliner Nasi Goreng Bumbu Madura di Kota Bangkalan

11/11/2018 Add Comment
Salah satu tujuan wisatawan datang ke Pulau Madura adalah untuk bisa menikmati Kuliner Khas Madura. Bicara tentang kuliner terutama makanan Madura pasti hal pertama yang selalu diingat adalah Sate Madura. Bahkan Sate Madura sudah menjadi ikon dari pulau penghasil garam ini.


Penjual Sate Madura rasanya sudah tersebar ke seluruh penjuru nusantara bahkan mungkin luar negeri. Tapi tahu kah teman-teman kalau makanan khas Madura bukan hanya sate saja?. Di Madura tepatnya di Kabupaten Bangkalan teman-teman bisa menjumpai salah satu makanan khas Madura.

Nasi Goreng Madura. Seperti yang kita ketahui bersama kalau nasi goreng dikenal sebagai salah satu kuliner nusantara. Namun, apakah teman-teman sudah pernah tahu bahkan mencicipi Nasi Goreng yang dimasak menggunakan bumbu khas Madura?. Kalau belum pernah, yuk simak penjelasan singkat kami.

Nasi Goreng Madura Cita Rasa Pedas dan Asin


Di salah satu gang kecil yang ada di tengah Kota Bangkalan ada satu warung kecil dan sederhana yang menjual Nasi Goreng Madura. Hari itu tepatnya malam hari kami Tim Gerbang Pulau Madura mendatangi warung tersebut. Menurut informasi yang kami peroleh warung nasi goreng Madura ini buka dari jam 4 sore sampai habis.


Setelah memesan satu porsi Nasi Goreng Madura, kami memperhatikan proses pembuatan nasi goreng Madura. Sekilas memang tidak ada beda dengan pembuatan nasi goreng pada umumnya. Tapi, jika teman-teman pernah melihat kalau nasi goreng dibuat dengan campuran bahan seperti saos tomat, minyak kelapa dan bumbu putih maka disitiu baru terlihat perbedaannya.

Baca juga: Kuliner Sate Lalat Khas Pamekasan

Ya, perbedaan yang cukup mencolok dari Nasi Goreng Madura ini. Tidak ada campuran telur yang diorak arik, bumbu yang digunakan menggunakan bumbu berwana merah yang jika kami perhatikan terbuat dari campuran bawang dan cabai yang cukup banyak. Aroma bumbunya juga cukup kuat dihirup hidung.

Bukan hanya itu saja pada Nasi Goreng Madura ini tidak menggunakan sayur sawi hijau melainkan kecambah yang digoreng menjadi satu dengan nasi. Kecambah dimasukkan saat nasi sudah hampir matang jadi saat dimakan tekstur kecambah masih kriuk kriuk alias setengah matang.


Untuk taburannya tidak ada suwiran daging ayam karena diganti dengan irisan daging sapi yang sudah dimasak. Ada acar mentimun dan 3 potong cabe rawit merah, sungguh sangat cocok untuk kalian pecinta pedas juga asin. Satu porsi Nasi Goreng Madura ini ukurannya cukup banyak lho.

Meskipun begitu Nasi Goreng Madura dijual seharga Rp. 10.000,- per bungkusnya. Di warung juga disediakan berbagai macam kerupuk yang cocok untuk menyantap Nasi Goreng Madura. Menurut penjelasan dari pemilik warung, kalau warung Nasi Goreng Madura ini sudah ada sejak lama bahkan sebelum ada penjual nasi goreng di Bangkalan.

Kenapa disebut Nasi Goreng Madura? Karena cita rasa pedas dan asinnya sangat mewakili selera orang Madura. Kalau teman-teman penasaran silahkan datang langsung ke warung Nasi Goreng Madura di Jalan Panglima Sudirman (Depan Optik Sudirman) Pecinan, Bangkalan.

Liburan Seru di Bali Zoo

11/01/2018 Add Comment
Ketika teman-teman sedang berlibur di Bali dan mulai bosan menghabiskan waktu di Pantai tidak ada salahnya jika teman-teman mencoba untuk berekreasi bersama keluarga ke kebun binatang Bali. Salah satunya adalah Bali Zoo. Bali Zoo ini terletak di Jalan Raya Singapadu, Gianyar, Bali.

Untuk bisa sampai ke Bali Zoo teman-teman harus melalui perjalanan kurang lebih selama 1 - 1,5 jam dari DFS Kuta. Sebenarnya letaknya yang strategis di Jalan Singapadu Gianyar membuat Bali Zoo sangat mudah dicapai dari titik-titik terkenal di Bali.  Kalau teman-teman dari daerah Kuta misalnya, cukup berkendara mobil kurang lebih satu jam normal.

Dari Ubud, hanya dibutuhkan sekitar 15 menit, karena jalurnya searah. Pun demikian jika dari Sukawati, tidak begitu jauh, setelah selesai sarapan dengan orang utan atau melihat hewan-hewan lucu di sana, teman-teman bisa langsung ke Pasar Sukawati belanja barang-barang murah. Beragam jenis hewan dari berbagai belahan dunia bisa kita jumpai di Bali Zoo.


Liburan Seru di Bali Zoo


Meski ukurannya tak seluas Bali Safari and Marine Park, justru di Bali Zoo kita bisa menyusuri jalan setapak melihat keseluruhan hewan-hewan di Bali Zoo. Daya tarik utama dari kebun binatang Zoo Park terletak pada tata letak dan desain taman dengan jalur tempat jalan pengunjung yang tertata dan terarah.

Dengan jalur pengunjung yang tertata sangat bagus, membuat pengujung yang pertama kali liburan ke Bali Zoo Park, tidak akan kebingungan. Jika teman-teman liburan bersama anak anak, di taman kebun binatang ini, anak-anak akan mendapatkan pengalaman unik. Karena Bali Zoo Gianyar memperbolehkan anak-anak memberi makan binatang, seperti memberi makan rusa, memberi makan gajah, bermain dengan kelinci dan menonton pertunjukan atraksi burung.

Kebun binatang Bali Zoo Park berdiri di atas lahan seluas 14 hektar, dipenuhi taman-taman indah, suasana hutan yang tetata rapi dan bersih, dipenuhi oleh pohon-pohon tropis yang menjulang tinggi, juga semak belukar dan rerumputan tinggi dan lebat, dibuat seolah-olah kita berada dalam hutan belantara dengan nuansa yang berbeda-beda sesuai habitat alami penghuni kebun tersebut.

Bali Zoo Park di Singapadu Gianyar ini dibuka pada tahun 2002, diawali dengan koleksi sekitar 350 satwa langka, yang sebagian besar dari kelompok burung dan unggas seperi burung merak, elang, jalak, kasuari, kakatua dan berbagai jenis burung Asia lainnya.


Ada juga koleksi binatang mamalia seperti beruang, singa Afrika, harimau Sumatra, rusa, unta, orang utan dan kanguru yang didatangkan dari benoa Australia, terdapat juga koleksi reptil salah satunya Komodo yang merupakan binatang langka dan dilindungi dari Flores, ada juga ular phyton, ular hijau dan iguana.

Begitu juga dengan pepohonan yang ada di Kebun binatang Bali Zoo Park, selain pohon tropis pada umumnya ada juga kelompok tumbuh-tumbuhan yang difungsikan sebagai bahan obat-obatan seperti pohon cendana, cengkeh, kayu putih, mengkudu dan matoa.

Pohon yang difungsikan untuk upacara agama Hindu seperti pohon lontar, kelapa, nagasari, majegau, bambu kuning, palem unduh dan lainnya, bahkan pohon untuk kebutuhan masak-memasak diantaranya daun salam, limau dan melinjo.

Kebun binatang di Singapadu ini dalam perkembangannya terus menambah koleksi binatangnya seperti harimau putih, kambing gunung, kuda nil, kera jepang, kera mantel. Bali Zoo Park juga bekerja sama dengan sejumlah kebun binatang yang ada di Indonesia dalam program pertukaran satwa, melalui program pengembangbiakan dan konservasi yang dilakukan, diharapkan satwa-satwa langka tersebut tidak akan punah dari planet bumi.

Untuk bisa menikmati semua fasilitas yang ada di Bali Zoo ini teman-teman bisa membeli tiket masuk Bali Zoo terlebih dulu. Selain objek wisata kebun binatang, di Zoo Park Gianyar Bali juga terdapat wahana taman bermain air yang pastinya akan sangat disukai anak-anak. Wahana taman bermain ini disebut dengan nama Miniapolis Jungle Waterplay.


Selesai mengikuti berbagai aktifitas di Bali Zoo Park, teman-teman bisa bersantai di restaurant yang sudah disediakan, menyediakan berbagai sajian bersantap istimewa seperti pilihan seefood, masakan lokal dan bahkan menu untuk vegetarian juga disiapkan, saat acara khusus disuguhi juga berbagai tarian seperti tari Kecak, joged Bungbung dan Legong.

Jadi, selamat berlibur di Bali Zoo.