Mengenal Tradisi Musik Patrol atau Ul Daul Khas Madura

7/07/2016
Setiap bulan Ramadhan tiba menjadi berkah tersendiri bagi semua umat muslim tidak terkecuali masyarakat di Pulau Madura. Suasana bulan puasa di Madura begitu terasa kental maklum saja hampir sebagian besar masyarakat disini beragama muslim. Ada banyak kebiasaaan yang menjelma menjadi sebuah tradisi turun temurun untuk mengisi datangnya bulan puasa.

Selain banyaknya penjual takjil, kembang api, Kuliner Ramadhan dan semua atribut tradisi lainnya. Beberapa waktu yang lalu Tim Gerbang Pulau Madura berkesempatan untuk datang dan meliput salah satu kegiatan sekaligus tradisi orang Madura yakni parade musik Tongtong atau yang akrab disebut dengan Musik Patrol.


Sejarah Musik Patrol atau Ul Daul Khas dari Pulau Madura


Musik Patrol atau Ul Daul sendiri adalah salah satu jenis musik Madura yang dulunya berfungsi untuk membangunkan warga saat jam makan sahur tiba. Musik Tongtong ini jika didengarkan sangat menarik, memiliki irama harmonis ketika dimainkan secara bersama. Musik ini dimainkan dengan tidak mengutamakan hasil suara yang nyaring, melainkan mengutamakan pada harmonisasi suara dari bermacam jenis alat musik yang digunakan pemain untuk ditabuh

Kata Tong Tong yang terdapat dalam Musik Tong Tong diambil dari salah satu istilah tiruan bunyi yang digunakan untuk menyebut satu kelompok alat musik. Tong Tong sendiri berupa kentongan yang dibuat dari batang bambu besar (bungbung) atau akar bambu yang besar (bungkel). Sedangkan Tong tong atau kentongan yang berukuran lebih besar, terbuat dari pokok pohon kelapa atau pohon siwalan yang dilubangi, sesuai dengan kebutuhan ukuran dan bunyinya.

Saat dimainkan oleh para pemain, musik Tongtong selain dalam bentuk instrumen,juga dilengkapi dengan nyanyian. Lagu-lagu yang dinyanyikan biasanya secara bersama-sama dengan lagu-lagu Madura, seperti Olle Olang, Pajjar Lagghu, serta lainnya dalam bentuk MP3 dan kadang pula dinyanyikan dengan lagu-lagu qosidah.

Setiap satu kelompok pemain musik Tongtong ini rata-rata terdiri dari 15 pemain, yang setiap malam berkeliling kampung atau desa untuk membangunkan warga sambil membunyikan alat kentungan yang mereka bawa. Tidak jarang juga di kelompok pemain musik Tongtong ini terdapat anak kecil yang berpartisipasi ikut berkeliling.

Selain membawa kentungan yang terbuat dari bambu, para pemain musik ini juga membawa alat musik buatan seperti botol galon air minum, panci, kaleng-kaleng bekas berukuran besar dan untuk parade biasanya ditambahkan alat instrumen drum band. Para pemain musik Tongtong ini biasa berkeliling kampung selama satu jam, keberadaan mereka sangat membantu warga kampung untuk tidak telat bangun sahur.

Dari Musik Tongtong Kampung Menjadi Parade Musik


Tradisi musik Tongtong atau musik patrol ini selalu berhasil menarik perhatian warga sehingga berubah menjadi sebuah parade musik yang setiap tahun diadakan. Beberapa hari yang lalu di Kota Bangkalan diadakan parade musik patrol oleh Polres Bangkalan dan Pemerintah Daerah Bangkalan.

Kegiatan parade musik ini akan diselenggarakan secara rutin setiap bulan ramadhan tiba. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Kapolres Bangkalan dihadapan semua warga Bangkalan yang malam itu ramai-ramai datang ke alun-alun untuk melihat langsung kemeriahan musik patrol ini.


Rupanya masyarakat begitu antusias mendengar rencana kegiatan parade musik setiap tahun. Akan ada 18 kelompok pemain musik Tongtong dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini tidak terbatas peserta dan membuka banyak kesempatan bagi para kelompok pemain yang baru untuk ikut serta meramaikan parade musik ini.

Kalau teman-teman penasaran ingin menonton sekaligus menikmati langsung alunan musik Tongtong ini bisa datang ke alun-alun Kota Bangkalan setiap bulan Ramadhan di hari tertentu. Biasanya parade musik ini diadakan pada saat malam hari setelah sholat Tarawih. Ketika tampil dalam parade, biasanya atribut musik Tongtong lebih beragam lagi seperti obor api, para penari, odong-odong yang dihias supaya bisa dinaiki oleh para pemain musik dan lain sebagainya.

Untuk bisa menonton parade musik patrol ini teman-teman tidak akan dipungut biaya, semua orang bisa menonton secara bebas. Para peserta parade yang berkelompok akan mengelilingi beberapa jalanan utama Kota Bangkalan, dengan jarak tempuh sekitar 3 km. Kelompok musik yang paling menarik akan mendapatkan hadiah sebuah tropi dan uang tunai.

Dengan adanya parade Musik Patrol atau Ul Daul Khas Madura ini diharapkan untuk bisa melestarikan budaya dan tradisi musik Tongtong. Memperkenalkan kepada semua masyarakat luas di luar Madura agar mereka bisa datang menonton salah satu musik khas Orang Madura ini.

VIDEO LOMBA MUSIK PATROL DI BANGKALAN





Tour Travel Pulau Madura

Sebarkan

Komentar Facebook

Artikel Terkait

Previous
Next Post »